Family Is Family

Family Is Family

W E L C O M E T O M Y B L O G

Teruntuk Ayah Bundaku yang selalu Ananda cintai dalam relung hati yang terdalam

Ibarat sinar mentari begitulah kasihmu sepanjang zaman yang teruntai begitu indahnya

Ananda haturkan terima kasih atas segala kasih sayang yang sedari kecil telah diberikan dengan tulus

Setiap doa yang terlantun untuk Ananda menjadi pelipur hati dalam langkah.

Tanpa cintamu bagai taman tak berbunga dan bagaikan malam tak berbintang

Pengorbanan kalian tak akan pernah tergantikan dengan apapun yang kumiliki

Duhai Rabbi sejahterakanlah Ayah Bundaku dengan nikmat-Mu yang tak pudar ditelan masa


Teruntuk Saudaraku yang kusayangi karena Allah

Tanamlah cinta dalam hati

Biarkan Ia tumbuh berkembang hanya karena Allah

Ukirlah dengan pena agar Ia senantiasa terlukis indah di dasar jiwa


Ingatlah bahwa kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya

Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya

Jumat, Oktober 25, 2013

Menyikat Kamar Mandi

Tulisan ini untuk main-main saja, tidak serius. saya menulisnya saja sambil cengar-cengir, tidak pakai landasan agama apalagi landasan ilmiah ataupun menggunakan riset penelitian. Nah, tulisan ini ditulis, agar banyak orang paham, menyadari begitu beragamnya pekerjaan rumah yang boleh jadi kita tinggal terima beres saja. Semoga dengan membaca tulisan ini jadi ngeh, kalau semua pekerjaan rumah itu penting dan pantas diapresiasi. Kabar baiknya, karena saya tidak suka menggurui orang lain, memaksa orang2, catatan akan saya tulis dengan pendekatan yang berbeda. 

Topik tulisan ini adalah: jika kita sejak kecil sudah dibiasakan mengerjakan sebuah pekerjaan rumah, maka kelak, kita akan jadi pribadi seperti apa? Saya akan ambil salah satu contoh dari berbagai jenis pekerjaan di rumah, yaitu tentang ‘MENYIKAT KAMAR MANDI’ dan pembahasan tentang pekerjaan rumah yang lainnya akan saya tulis dalam TITIK PENA selanjutnya. 

Beberapa waktu lalu saya pernah main ke kostan teman perempuan, luar biasa, ketika saya datang ternyata teman saya ini sedang menyikat kamar mandi, padahal itu adalah kamar mandi kost2an, dimana digunakan oleh orang banyak dan kebanyakan orang2 malas melakukannya. Saya pastikan semua pekerjaan dirumahnya sendiri akan beres. 

Tentang menyikat kamar mandi kalau dia cowok, maka sungguh beruntung Bapak/Ibu yang punya anak demikian. Kelak kalau sudah besar, dia berbakat jadi pemimpin semacam gubernur DKI Jakarta yang rendah hati dan suka mendatangi orang2 kecil itu. Tanya saja sama beliau, waktu kecil pasti rajin menyikat kamar mandi. 

Nah, kalau dia cewek, dia akan tumbuh jadi ibu yang sayang dengan anak2nya, menjaga keluarganya, dan bisa selalu menjaga amanah. Lalu apa hubungannya menyikat kamar mandi dengan hal2 tersebut? Cobalah menyikat kamar mandi, dari mulai dinding, tempat sabun, noda2 di sekitarnya hingga ke lubang toilet, coba itu semua disikat dan dibersihkan maka akan paham sendiri. Ilmu ini hanya bisa dipahami jika dipraktekkan.

By Safir Adrian

Selasa, Oktober 22, 2013

Ketika Ku Bertanya


Ku bertemu seorang lelaki. Ku iseng bertanya padanya, Mengapa engkau tidak punya pacar sedangkan semua temanmu yang laki2 dan perempuan mempunyai pacar? Dan inilah jawabannya. 'aku tidak pacaran karena aku takut menyakiti perasaan wanita. Namanya pacaran pasti saling tumpah ruah semua perasaan, saling menceritakan khayalan masing-masing dan penuh dengan pengorbanan. Dan puncak kedukaan bilamana cinta akhirnya tak berlabuh pada pernikahan. Ia akan menyisakan kisah duka yang sangat perih untuk diingat. bagaimana perasaanmu jika telah berpacaran selama lebih dari 4 tahun, tapi pada akhirnya pacarmu menikah dengan orang lain? Aku tidak ingin menyakiti perasaan mereka, mereka itu dengan urusan haid-nya saja sudah diliputi berbagai kesulitan dan kesakitan yang sangat. Oleh sebab itulah aku ingin menghormati dan menyayangi perempuan yang ku sayang dengan caraku sendiri hingga pada saatnya nanti'

By Safir Adrian

Bicara Baik

Tetapi sayangnya, Terkadang ucapan kita tak terjaga, berucap kata2 yang tidak sopan, kasar, menghina, dan sebagainya hingga menyakiti orang lain. menjadi waktu yang kita miliki terbuang percuma. Ribuan tahun lalu, kita telah dinasehati: bicaralah yang baik, atau akan ada orang lain yang tersakiti (kalau kita tidak tau dari siapa muasal nasehat ini, maka segeralah membaca banyak buku).  Itu nasehat yang sangat relevan hingga kapan pun, bahkan hingga besok lusa. Karena hari ini, dengan teknologi informasi yang semakin berkembang, dan semua orang merasa punya kesempatan bicara apapun, dimanapun, termasuk menulis di rumah maya seperti twitter ini. Kebiasaan sejak kecil kita terlanjur suka bicara apapun. Hal2 yang sepele sekalipun kita komentari, kita bicarakan, hal2 yang sudah tau sama tau, kita ributkan, padahal sama saja yang diributkan, yang di ributkan ya itu2 saja.  andai saja kita mau merenung sejenak sebetulnya tidak semua hal harus dikomentari, karena hal2 yang sepele bisa diselesaikan tanpa harus mengeluarkan sepotong kata pun. Dear, jamaah twitter yang berbahagia, bicaralah yang baik. Apa itu yang baik? Banyak definisinya, banyak penjelasannya, tapi secara umum, satu maksud dan tujuannya. Silahkan membuka buku2 yang membahas hal tersebut jika ingin tau lebih komprehensif. Banyak bukunya. Catatan ini hanya disiapkan untuk menjelaskan secara simpel dari kaca mata yang berbeda. Maka, apa itu bicara yang baik? menurut saya ada tiga level saat orang memutuskan bicara/menulis baik:
1. Menghibur atau menemani
2. Bermanfaat
3. Menginspirasi
Level paling rendah adalah menghibur atau menemani. Banyak contohnya, kita bisa menghibur atau menemani orang lain hingga mereka merasa nyaman lewat mengobrol/tulisan. Level kedua bermanfaat, jadi a hanya menghibur dan menemani, tapi juga bisa memberikan pengetahuan baru, informasi baru, pun kesempatan baru. Dan level tertinggi adalah menginspirasi, ketika tulisan atau percakapan kita berhasil membuat orang lain menjadi lebih baik.

Jumat, Oktober 18, 2013

Bersabar Menunggu

Di dunia ini, banyak orang menyukai seseorang yang bahkan bicara dengannya langsung lebih dari 5 menit saja pun belum pernah. Mungkin sudah terasa senang walau hanya memandang dari kejauhan, seperti menonton sepakbola di gelora Bung Karno dari tribun 3, walau tidak bisa melihat jelas jalannya pertandingan tapi tetap saja seru. Itulah kenapa urusan perasaan itu disebut 'gila'.  Mungkin itu termasuk kita bukan? Diam-diam memendam perasaan pada seseorang. Tapi tidak mengapa kawan, Bersabarlah menunggu. Besok lusa, jika tiba waktunya, benar caranya, dan berjodoh, kalian bisa menghabiskan 50 tahun bersamanya. Biarkan semua mengalir dengan sendirinya bagai air sungai, tidak perlu dibuat ribet, pusing, maksa ingin bilang, ingin yang aneh2, ingin tau, dsb. 

Tenanglah kawan, walaupun tidak bilang, itu tetap saja cinta bukan? Tidak akan berkurang nilainya. Tenang saja kawan, walaupun sesuatu yang kita anggap baik berakhir, walaupun akhirnya kita kehilangan seseorang yang kita nilai spesial, walaupun sebuah kesempatan emas hilang maka, tenang saja kawan, akan datang sesuatu pengganti yang lebih baik, seseorang yang lebih istimewa, pun kesempatan emas lainnya. Pastikan saja syaratnya dipenuhi yaitu “BERSABAR”. Bagi orang-orang yang bersabar selalu datang hal-hal baik pengganti hal-hal sebelumnya.   

Ah tapi sudahlah. Sebelum tulisan ini makin kemana-mana mari kita habiskan teh saja kawan. Urusan perasaan bisa menunggu kapan-kapan, tapi urusan teh, tidak bisa. Sebentar lagi dingin, terlanjur tidak nikmat. Kau tau, terkadang orang-orang diluar sana yang bernasib sama seperti kita, bahkan tidak mengerti betapa indahnya tulisan ini.

By Safir Adrian

Kamis, Oktober 17, 2013

Rumus Perasaan

Jika itu rumus matematika maka 1 + 1 = 2 , 3 x 2 = 6, 8 : 2 = 4
Tapi jika itu rumus perasaan maka
1 hari ditambah 1 hari tidak otomatis menjadi 2 hari
Jika itu rindu, maka hasilnya bisa waktu yang berminggu-minggu, mana tahan braaay
Jika itu pertemuan, maka hasilnya hanya sekejap saja, cepat sekali terasa

Urusan perasaan kadang tak sesederhana kalkulator
50 km jarak ditambah 50 km jarak tidak otomatis jadi 100 km
Kalau itu dekatnya hati, maka hasilnya nol saja, selalu dekat di hati
Tapi kalau itu perjalanan menemui belahan hati maka, aduh pemirsa itu terasa sangat jauh sekali


Duh haduuh, ternyata urusan perasaan tidak sepasti teori biologi
Golongan darah O menikah dengan golongan darah O, pastilah anaknya O
Tapi benci bertemu benci, tidak otomatis berpisah, kalau jodoh tidak akan kemana
Pun cinta bertemu cinta, tidak otomatis bersatu, kalau tidak jodoh tidak akan terjadi


Dan jelas tidak macam sedang download sesuatu, berapa persennya ketauan
Kita tidak pernah bisa mengukur persentase rasa suka
Dan jelas tidak seperti penunjuk kecepatan, berapa kilometer per jam
Kita tidak pernah bisa menghitung kecepatan berkurang atau bertambahnya rasa sayang

Urusan perasaan bahkan lebih rumit dari rumus matematika
10 dikurang 1 tidak berarti 9
10 dikurang 10 tidak berarti 0
Kalau itu perasaan, semakin dikurangi, semakin dilupakan, dipaksa dibuang
Hasilnya justru berlipat ganda jadi 100 atau bahkan 1000

Tumbuh tak terbilang

By Safir Adrian

Senin, Oktober 14, 2013

Boleh Jadi Karena

Kenapa kita tidak diberikan Tuhan mobil Lamborghini?
Boleh jadi karena, bisa naik angkot kemana2 kita tidak becus bersyukur
Apalagi nanti dikasih Lamborghini, malah makin kurang ajar

Kenapa kita tidak diberikan Tuhan pekerjaan bergaji tinggi?
Boleh jadi karena, sudah punya pekerjaan tetap yang baik saja kita masih mengeluh
Apalagi nanti kalau dikasih pekerjaan bergaji tinggi, tak berkurang keluhannya.

Kenapa kita gagal ini, gagal itu, gagal sana, gagal sini?
Boleh jadi karena, kita berhasil ini, berhasil itu berhasil sana, berhasil sini saja tidak pernah berterimakasih
Apalagi nanti kalau berhasil semua, hanya akan menambah panjang daftar hitam saja

Sungguh, 
Titik paling penting penilaian bersyukur itu bukan saat berhasil, lantas kita bersyukur
Itu sih rata-rata orang pandai melakukannya.
Tapi rasa syukur diuji ketika kita gagal, apakah kita tetap berterima kasih
Dengan kesadaran dan penerimaan yang sebenar-benarnya

Bagi orang2 yang bersyukur
Ketika dia gagal menggapai sesuatu
Dia tetap tersenyum penuh terimakasih, dan meyakini,
Kenapa dia tidak berhasil?
Boleh jadi karena Tuhan punya hal lebih besar yang disimpan baginya
Sesuatu yang terbaik dan sangat baik selalu disiapkan bagi orang2 yang selalu bersyukur

By Safir Adrian

Minggu, Oktober 13, 2013

Elastisitas Perasaan

Tapi dia kan orangnya baikkk banget. Tapi dia kan orangnya perhatiaannn banget. Tapi, tapi, tapi... Orang yang kita taksir itu, orang yang membuat kita 'kuch kuch hota hai' itu, orang yang kita memendam perasaan dengannya, bahkan saat dia melakukan hal jahat pun tetap saja menurut kita baik. Jangan mudah sekali dibuat lemah oleh perasaan sendiri. Jangankan usia remaja, orang2 dewasa berusia 30, 40 tahun saja masih bertingkah tidak rasional setiap berurusan dgn perasaan. Maka berhenti! Jangan membuat rumit diri sendiri.  

Ketika seseorang awalnya memuja2, menyanjung2, terlihat cinta dan sayang sekali, tapi kemudian sakit hati oleh sesuatu. Maka sungguh, semuanya akan berputar balik, menjadi kebencian yang besar sekali, lebih besar dibandingkan kalau sebelumnya tidak terlanjur suka. Inilah yang disebut rumus 'elastisitas perasaan'.  

Dan saat itu seseorang akan menangis karenanya, maka beberapa saat kemudian, tentu saja airmatanya akan kering di pipi, isaknya akan hilang, seperti tidak ada lagi sisa tangisnya di wajah. Tetapi tangisan itu tetap tertinggal di hati bersama kesedihan, rasa sakit, dan beban yang membekas. Boleh jadi sebentar, boleh jadi selamanya.

By Safir Adrian

Rasa Sayang Yang Besar

Ketika kita merasa ada orang yang sedang menghindari kita, sedang menjauhi kita, maka boleh jadi cara terbaik mengatasinya adalah menunggu sejenak hingga suasana lebih nyaman. Bukan justeru langsung melakukan konfrontasi dan konfirmasi besar-besaran. Ya memang terasa sedih sekali ketika teman baik pelan-pelan menghindar, menjaga jarak hingga kemudian menjauh. Tapi tenang saja, salah paham akan terselesaikan dengan baik, kekeliruan bisa diperbaiki, kekecewaan bisa diobati, Sepanjang kita mau bersabar dan selalu tulus. Rasa sayang kita jauh lebih besar dibanding rasa sebal dan kecewa kita padanya.

Kita tidak berhenti peduli kepada seseorang hanya karena dia sedang menjauh, atau tidak ingin bicara. Tidak.


Kita tidak berhenti menyayangi kepada seseorang hanya karena kita sedang bertengkar, marah atau benci padanya. Tidak.

By Safir Adrian

Sabtu, Oktober 12, 2013

Duh, kenapa sih yang tidak kita inginkan terusss saja mengganggu?

Ketika kita menginginkan sesuatu, justru sesuatu itu tidak menginginkan kita. Dan sebaliknya, saat sesuatu itu menginginkan kita, justru kitalah yang tidak menginginkannya. Kenapa sih yang tidak kita mau, malah mendekat2 tapi yang kita mau, justru menjauh2. Aduuuhh duuhh duh, kenapa sih yang tidak kita inginkan terusss saja mengganggu, tapi yang kita inginkan malah tidak peduli. 

Ayolah kawan, kita harus pahami bahwa tidak semua orang mendapatkan pilihan pertama dalam hidup ini. Tapi kita bisa hidup sama bahagianya dengan mereka yang mendapat pilihan pertama, meskipun kita hanya mendapatkan pilihan kedua, ketiga, atau bahkan keseratus-satu.

Hidup ini dipergilirkan satu sama lain. Kadang kita di atas, kadang kita di bawah. Kadang kita tertawa, lantas kemudian kita terdiam, bahkan menangis. Itulah kehidupan. Bagi siapapun yang sabar, maka semua bisa dilewati dengan hati lapang. Tidak akan rugi bila kita bersabar. Bahkan hingga ketika tiba di ujungnya ternyata sesuatu itu gagal kita miliki,  bahkan saat seolah kita kehilangan kesempatan, diduluin sama orang lain, tertinggal jauh,  hingga tersingkir dari kompetisi. Sungguh tidak akan rugi bila kita bersabar. Karena dengan bersabar itulah, kita telah memiliki segalanya yang dibutuhkan untuk membuat diri sendiri merasa bahagia.

By Safir Adrian

Jumat, Oktober 11, 2013

Doa Yang Tertolak

Urusan perasaan memang ajaib sekali, bahkan bisa membuat merasa sepi di tengah keramaian, ramai di tengah kesepian. jika sedang suka dengan seseorang, maka jika ingin ‘pedekate’ dengannya, maka jika ingin berusaha ngedeketin dia, ya silahkan saja. Just do what you want to do. 

Tapi jangan dicampur dengan berdoa yang sejenis ini: “ya Allah semoga ‘pedekate’ saya dengannya lancar”, karena itu mirip banget dengan tukang judi yang berdoa: “ya Allah semoga nomor togel saya yang menang”. 

Jenis doa yang sudah pasti tertolak mentah2. Bukan karena Tuhan tidak sayang, tapi yang berdoanya itu lho ‘sungguh teganya’. Duuh, jadi orang jangan terlalu kebangetan eror-lah.

By Safir Adrian

Rabu, Oktober 09, 2013

Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – IX Last Part

Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – IX
~ Last Part ~

Bogor, Hari ke 7 bulan Desember tahun 2010. . .
di pagi itu aku berharap dengan sangat semoga cuaca sepanjang hari ini bersahabat, karena jika hari ini terjadi badai hujan maka entahlah apa yang akan terjadi.
Jakarta, Hari ke 7 bulan Desember tahun 2010. . .
di siang itu cuaca tidak begitu terik, aku tiba lebih dulu dari fanny di sebuah tempat dimana kita janji untuk bertemu. Tidak terlalu lama menunggu, terlihat dia datang dengan senyum di wajahnya, mengenakan baju atasan ungu dan bawahan hitam. Saat itu dia duduk berhadapan denganku. akhirnya, setelah pertama kali melihatnya pada 14 Oktober silam, sekarang aku bisa bertemu langsung dengannya. Lewat pembawaan serta cara bicaranya ternyata dia seorang yang humoris dan termasuk orang yang murah senyum, dan dia juga sempat mengajariku sedikit bahasa padang, seperti “fannirridha ndak pai k kampus dek sakik” yang artinya “Fannirridha tidak pergi ke kampus karena sakit”, yah kira-kira seperti itulah. Walaupun baru bertemu pada hari itu tapi aku bisa pastikan Insyaallah dia orang baik . Siang itu kami hanya menghabiskan waktu “lunch” bersama dan mengobrol santai saja.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat...
akhirnya setelah selesai “lunch” aku mengantarnya pulang. sebenarnya aku tidak menyangka akan jadi seperti ini. “14 Oktober 2010 pertama kali aku melihatnya” dan “07 Desember 2010 kali kedua aku melihatnya”. Jika kalian menanyakan padaku apakah ini sesuatu yang berkesan? Ya tentu, pada hari itu adalah hari paling berkesan buatku.
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PASTI AKAN SANGAT BERKESAN KETIKA KAMU SEDANG BERADA DI ATAS KERETA LALU KAMU MELIHAT SESEORANG DAN KAMU MERASA TIDAK MUNGKIN UNTUK MELIHATNYA LAGI SELEPAS HARI INI TAPI TERNYATA, SUATU HARI KAMU BISA MELIHAT SENYUMNYA DAN MENDENGAR TAWANYA SAAT DIA DUDUK MENEMANIMU UNTUK MENGHABISKAN WAKTU LUANG BERSAMAMU DENGAN DITEMANI SECANGKIR TEH DAN 2 SCOOPS ES KRIM
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

E  N  D


Teman-teman, sebenarnya ini hanya sekedar catatan sederhana sebagai tanda kenang-kenangan untuk diri kami pribadi, dan ini menjadi catatan penutup dari kami untuk “Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You”. Cerita yang ada di dalam Part I hingga Part IX yang tidak banyak ini akan selalu kami simpan dalam ingatan kami. Insyaallah kalian semua orang-orang baik yang kami kenal meskipun kami tidak setiap hari dapat bertemu kalian dan tak pernah mengenal kalian lebih jauh seperti melihat senyum kalian, mengobrol dengan kalian, ataupun mendengar canda tawa kalian. Tulisan ini merupakan sebagian kecil dari "LifeStory" kami saja dan tidak ada niat dari kami untuk menyudutkan pihak tertentu. tapi kemarin kami khilaf ketika kami menanyakan pada fanny tentang tugas kuliah yang saat itu fanny belum selesai mengerjakannya, sejujurnya tidak ada maksud apa-apa selain tanda simpati dari kami saja, jika memang cara kami salah dalam menyampaikannya, mohonlah kami di maafkan. Kami juga mohon maaf bila dalam catatan ini ada dari teman-teman yang merasa tidak nyaman atau mungkin merasa tersinggung. Kami yakin kalian semua adalah manusia yang berakhlak mulia yang Insyaallah akan memaafkan kesalahan-kesalahan kami.
< Don't you ever say goodbye, goodbye kills the hope of meet again. And who knows, someday we might meet again >
A Story By Safir Adrian
~ OCKTOBER 14TH, 2010 THAT THE MOMENT I FIRST SAW YOU ~



||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bogor, hari Jum’at tanggal 24 bulan 12 tahun 2010 jam 14.10 WIB
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||


Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – VIII

Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – VIII

Berjilbab dan wajahnya manis...
Semoga ada kesempatan untuk bertemu...

Selama 1 minggu setelah itu kami belum juga membuka komunikasi walau hanya via FB (karena emang gk tau apa yg mau di bicarakan) dan memang saat itu juga aku belum mendapatkan nomor HP nya (jadi.. lebih sulit lagi untuk berkomunikasi walau sekedar menyapa) tapi 2 minggu setelahnya ada jalan juga, temanku tiwi yang membuka jalan, dengan inisiatif tiwi dan dengan caranya (yang gw anggap unik) akhirnya aku bisa mendapatkan nomer Hp fanny. (“fan lagi dimana? lemari warna pinknyah masih di kosan yah?? Lg di tempat tante kak, iya ni belum sempat di ambil” (*tumben2an, hahaha klo di inget2 lucu juga tu moment) Singkatnya, melalui tiwi aku jadi mulai sedikit akrab dengan fanny. Selepas itu barulah aku mulai berkomunikasi dengan fanny, mulanya hanya sekedar menyapa ringan saja disetiap dia OnLine dan setelah agak agak dan agak lebih familier barulah aku chat agak panjang lebar. Suatu ketika kami mengobrol via chat dan bercerita panjang lebar dari mulai bercerita tentang asal muasal (ternyata fanny berasal dari padang), kejadian di daerah asal, asal mula bisa tau ini itu, kenapa begini kenapa begitu, kenapa jerawatanlah (airnya kali ya fan gak cocok :P) kosan kebanjiran lah, pindah kostan gara-gara airnya moca lah (kata fanny “tergantung amal kali kak” SIAL), kostan yang dulu nggak nyaman lah, risih lah, tentang sahabat terbaik lah (Fannirridha award “category best friend for a lifetime the winner is Restu Etu” hee) sampe nge-DESAIN MINI ATLAS ciputat lah (hanya karena pengen menggambarkan denah kostan masing2, ternyata kostsan fanny hanya berseberangan dengan tempatku tinggal di ciputat) dan masih banyak lagi cerita pada saat itu (sayang gw lupa). saat itu masih di bulan November ketika aku mulai akrab dengan fanny dan di awal bulan Desember aku mengajaknya untuk “Lunch” bersama di tanggal 7 desember 2010 dan fanny pun menyanggupinya.

To be continued . . .


Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – VII

Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – VII
No intro . . .
No rhyme poems . . .
There was no inspiration . . .

Saat itu aku berpikiran “ahh gk mungkin ini, inimah link  apaan coba! Kalo di google kita ngetik ngawur juga bisa muncul link” jadi saat itu aku close acount google tersebut. Tidak berapa lama entah kenapa aku mengetik nama “fannirridha” (*lagi) di account google dan muncul lagi link itu (*lagi-lagi link itu). Kesal karena link-link itu terus yang muncul akupun meng”klik”nya dan tanpa disengaja link yang aku klik itu membawaku ke sebuah BLOG. Dari blog itu aku masuk ke halaman profil dan aku melihat sebuah foto seorang cewe berjilbab pink (eh pink apa merah yakk?? Pokonya itu dah warnanya) dengan resolusi kecil “ahh foto siapa lagi ini? gk jelas lagi!”. Karena ukuran fotonya memang terlalu kecil sehingga aku tak dapat melihatnya dengan jelas, karena itu aku coba membuka halaman yang lain untuk mencari info lebih lanjut tentang si pemilik blog ini dan disana aku menemukan sebuah tulisan “Fannirridha; (fanny’witty’fanny); TI-UIN Syahid-Multimedia; 108091000025”, dari situ aku mulai yakin bahwa orang yang aku lihat pertama kali pada tanggal 14 oktober silam di auditorium utama adalah orang ini (orang yang mempunyai blog “fannywitty.blogspot.com”). ketika aku membaca tulisan (fanny’witty’fanny) aku langsung mempunyai  feeling “jangan-jangan nama ini yang digunakan dia di Account Facebook miliknya” akupun langsung mencoba menggunakan nama (fanny’witty’fanny) dan... BINGO! FOUND! “akhirnya...nemu juga gw” dalam mutual friend terlihat ada nama nursitasari pertiwi (temanku di farmasi). Saat itu aku langsung menelpon tiwi untuk meminjam account Facebook miliknya, niatnya untuk melihat profil fannirridha karena profilnya hanya bisa dilihat jika kita sudah menjadi “friend” dia. Setelah aku jelaskan panjang lebar akhirnya tiwi memberikan ID dan password account facebooknya. Aku langsung log in di account facebook tiwi dan langsung masuk ke profil fannirridha. Ternyata benar, orang yang aku maksud “si MC” itu ternyata dia bernama “fannirridha”, setelah itu aku log out dan bilang “makasih” ke tiwi. Ternyata tiwi mengenal fannirridha, tiwi bilang fannirridha biasa akrab di sapa dengan panggilan “fanny”, tiwi juga bilang jika fanny adalah teman satu kostanya, hari itu aku langsung “add “account Facebooknya. Sudah 3 hari sejak aku “add” facebooknya tapi belum juga di approve oleh fanny. Barulah sekitar 1 minggu setelahnya fanny menerima pertemanan kami setelah tiwi memberi tau bahwa aku “safir adrian” adalah teman sekelasnya.

To be continued . . .


Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – VI

Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – VI

Barangkali...
Diantara rintik hujan...
Ada tersisa sebuah harapan...
Dan semoga...
Hari esok bukan jadi mimpi di atas mimpi...

19 hari setelah hari wisudaku tepatnya hari kamis tanggal 4 november 2010 aku mengambil foto pelantikkanku saat di wisuda dan DVD dokumentasi wisuda di bagian Humas UIN. Selama 19 hari itu pula tidak terlintas dipikiranku tentang “si MC” yang kulihat pertama kali pada saat gladi resik tanggal 14 oktober silam. Selama 19 hari itu pula aku hanya memikirkan bagaimana revisianku cepat selesai. Ya hari demi hari baik dikampus maupun di rumah kuhabiskan waktuku di depan laptop untuk mengerjakan revisian skripsi. Itulah mengapa DVD wisuda yang kudapatkan tidak langsung aku tonton. Barulah setelah 2 hari terlintas dipikiranku untuk menonton DVD wisudaku. Itupun karena aku berpikiran jika memang DVD dokumentasi ini merekam segala aktivitas ketika wisuda tanggal 16 oktober silam berati dalam DVD ini terekam nyanyian hymne UIN. Dari situ aku tertarik untuk menontonya. Dan benar saja lagu Himne UIN kesukaanku masuk dalam dokumentasi tersebut. Awalnya aku hanya ingin mendengarkan lagu himne UIN saja tapi entah kenapa aku ingin melihat seluruh isi dokumentasi dalam DVD tersebut. Dalam part I di DVD dokumentasi hanya intro saja, dan part II sampai akhir barulah acara wisuda. Dalam DVD ini tertulis keterangan nama-nama pembawa acara dibawahnya yaitu MC: 1. Fanirridha (huruf ‘N’ kurang satu) 2. Nur Rachmah Yanuarti 3. Taufan Arbas. Setelah membacanya tiba-tiba terbesit “oh iya si MC!, jangan-jangan orang yang gw maksud namanya ada di antara 3 orang ini”. Nama Taufan langsung aku eliminasi mengingat dia cowo dan orang yang aku maksud dan aku cari insyAllah dia cewe tulen. Berati tinggal ada 2 pilihan antara Fanirridha atau Nur Rachmah. Saat itu aku berpikir sejenak “ini nur rachmah ya hmm..  ouhh, dia yana!! Gw tau dia” ya, walaupun aku tidak kenal yana tapi aku tau dia. Yana adalah teman dari teman ku di Farmasi UIN jadi aku yakin orang yang aku maksud namanya bukan Nur Rachmah, berati nama Nur Rachmah aku eliminasi so.. tinggal ada satu nama lagi yaitu “Fanirridha”. Tak berpikir panjang aku langsung membuka account facebook ku dan langsung mencari nama “Fanirridha”. Ku ketik nama “fanirridha” di bagian “search” dan =ENTER= (*loading) dan eng ing eng... ah SIAL target was not found. Aku coba sekali lagi dan “ahh tetap nggak ada juga!” semua cara kucoba dari mulai menambah atau mengurangi huruf “r” dan “n” tapi hasilnya tetap nihil. Aku menyerah! Tidak, jangan menyerah. selang berapa saat aku iseng mengetik nama “fannirridha” di account google dan muncul sebuah link!

To be continued . . .


Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – V

Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – V

Hanya atas kasih-Nya
Hanya atas kehendak-Nya
Kita masih bertemu matahari
kepada rumput ilalang
Kepada bintang gemintang
kita dapat mencoba meminjam catatan-Nya
Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih tersisa
Hingga aku mulai bosan
Berada diantara bayang-bayang
Bantulah aku temukan diri
Menyambut pagi membuang sepi
“ouh ternyata ‘dia’ yang yang kemarin ku lihat yang menjadi MC untuk sekarang” Lagu hymne guru terdengar ketika rektor dan para pembantunya mulai memasuki auditorium utama yang di kawal oleh pdelaman. Selanjutnya acara sidang senat terbuka wisuda sarjana ke 81 segera di buka. Aku mengikuti acara dengan seksama, sesekali aku melihat “si MC” ketika kamera sedang merekam dia. Menit demi menit aku sabar menunggu sampai akhirnya aku maju kedepan altar untuk dilantik. Hari itu adalah pertama kalinya aku berdiri di hadapan rector UIN syarif hidayatullah jakarta Prof.Doktor.Komarudin Hidayat dan berjabat tangan dengan beliau. Setelah di lantik aku langsung kembali ke tempat dudukku semula dan kembali mengikuti acara sidang senat terbuka dengan seksama. Tak lama setelah pelantikan, dinyanyikan salah satu lagu kesukaanku yaitu himne UIN (wkwkw senangnya) mengapa aku sangat senang? Karena lagu himne UIN pada saat wisuda adalah kali ke dua aku mendengarnya setelah yang pertama kali aku dengar pada saat PROPESA 4 tahun lalu! Jadi wajarlah aku mendengarkanya dengan penuh khidmat, heee. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 11.30 siang dan acaranya pun sudah hampir selesai tapi aku sudah merasa ngantuk sekali. Sesekali aku pejamkan mata karena saking ngantuknya sampai akhirnya acarapun selesai. Rektor dan para pembantunya meninggalkan auditorium utama terlebih dulu sebelum diikuti oleh hadirin yang lain. Karena sudah sangat mengantuk aku tidak langsung meninggalkan auditorium tapi aku bermalas-malasan di dalam, kebetulan teman-teman juga menyuruh untuk foto-foto bersama di Altar depan auditorium utama. Sambil menunggu keadaan tidak ramai lagi, kursi kursi aku rapatkan dan aku mulai tidur di atas kursi selama kurang lebih 5 menit sebelum tiba-tiba temanku syaikhul aziz membangunkanku dan berkata “oi bangun bangun, diliatin orang banyak tuh malu” aku pun bangun dan… “oh iya ‘si MC’!!” tiba-tiba aku teringat dia, akupun langsung bergegas kedepan dan… “ahh sial, sudah tidak ada siapa-siapa” akupun terdiam sejenak, aku berkata pada diriku “apa mungkin hari ini adalah hari terakhir aku melihat dia? Mungkin memang dia anak UIN tapi di UIN ini ada banyak fakultas dan disetiap fakultas ada beberapa jurusan dan disetiap jurusan ada ratusan mahasiswa dari semester 1 sampai semester banyak! tidak mungkin aku mencari jarum di tumpukan jerami”. Keluhku dalam hati. Sudahlah, jika memang dalam kitab lauh mahfudz tertulis aku berteman dengan dia, suatu saat Allah pasti akan mengenalkan kita berdua. Selepas itu aku hanya menghabiskan waktuku untuk berfoto-foto dengan teman-temanku sebelum akhirnya aku dan kedua orang tuaku kembali ke rumah kami di Bogor.

To be continued . . .


Senin, Maret 11, 2013

Assalamu'alaikum

mohon maaf, blog belum sempet di isi lagi, karena penulis sedang sibuk. hehe :

Rabu, Mei 30, 2012

Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – IV



Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – IV

Izinkanlah ku melihat senyum mu...
Bukan hanya ada di dalam angan...
Esok pagi kau buka jendela...
Kan kau dapati seikat kembang merah...

Hari ini tanggal 16 oktober 2010. aku bersama Ayah Ibuku pergi mengendarai mobil pribadi pagi-pagi sekali guna menghindari kemacetan di ciputat. Maklum saja setiap ada acara wisuda jalan raya ciputat sudah bukan seperti jalanan lagi tapi sudah seperti parkiran mobil karena saking macetnya. Selama di perjalanan aku tertidur pulas ,mungkin karena semalam aku tidak tidur. Tidak terasa akhirnya sampai juga aku di kampus UIN tercinta, ayahku memarkirkan mobilnya di depan fakultas syariah dan hukum. mataku masih sayu saat aku turun dari mobil. Aku melihat ke sekeliling “wooww suasana yang berbeda”, selama ini aku hanya melihat orang lain di wisuda tapi pada hari ini aku sendiri yang akan di wisuda itulah mengapa suasana hari ini sangat berbeda. Kami bertiga lalu berjalan menuju auditorium utama, tepat di samping halamn auditorium kami bertiga berfoto-foto. Terlihat keduaa orang tuaku sangat bahagia, karena pada saat itu masih terlalu pagi maka setelah puas berfoto-foto keluarga aku mengajak kedua orang tuaku ke jurusanku Farmasi yang gedungnya bersebelahan dengan auditorium utama. Disana aku bertemu shobir, dani, aziz, landung, dan dinda dengan setelan kemeja plus dasi dan kebaya yang anggun dikenakan dinda. Kami sempat mengambil gambar sebelum akhirnya kami harus beranjak pergi ke halaman depan rektorat. Disana para wisudawan/wait harus sudah berkumpul di halaman depan rektorat untuk acara ceremony. Tepuk tangan oleh calon wisudawan/wati dan para tamu terdengar ketika balon dilepaskan ke udara. Tak lama setelah itu calon wisudawan/mati berbaris rapih dan berjalan masuk satu persatu ke dalam auditorium utama, sesampainya di dalam aku langsung mencari kursiku yang berada di bagian sebelah kanan belakang. “Nah, ini kursi gw!! Nomer 808” ucapku ketika aku menemukan tempat duduku. Fakultas kedokteran mendapatkan jatah kursi paling belakang mengingat fakultas kedokteran adalah fakultas termuda di UIN syarif hidayatullah Jakarta ini.  Setelah calon wisudawan/wati telah masuk semua ke dalam auditorium utama acara pun segera dimulai. “bismillahirrahmaniirrahiim assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, upacara wisuda sarjana ke 81 Universitas Islam negeri syarif hidayatulah Jakarta tahun 2010 segera dimulai” ketika terdengar suara itu yang dibawakan oleh sang pembawa acara akupun langsung melihat ke arah Big Screen, kebetulan scene kamera sedang menyorot ke si pembawa acara dan “ooh ternyata ‘si MC’ yang kemeren itu” ucapku dalam hati. sedang seru aku melihat “si MC” di depan tiba-tiba scene kamera pindah ke arah rektor UIN syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Doktor. Komarudin Hidayat dan para pembantunya, “ah sial… andai saja kameramen itu mau merekam ‘si MC’ itu lebih lama” keluhku dalam hati.

To be continued . . .


Sabtu, September 10, 2011

Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – III

Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – III


Tidak ada waktu seindah masa kecil. Ketika cerita demi cerita selalu mengisi keseharian. Ketika beribu cita-cita dan impian digantungkan. Ketika banyak kenangan yang terlalu sayang untuk dilupakan.

Akhirnya…. Setelah berjuang mati-matian besok aku akan di wisuda. Aku senang sekali mengingat 2 minggu sebelum wisuda aku bersama 11 teman farmasi lainya (rico, irma, lisna, landung, tiwi, hilda, sheila, eli, yayah, amalia) berjuang mati-matian ke akademik pusat memohon untuk bisa mengikuti wisuda sarjana pada tanggal 16 oktober. Pihak akademik jurusanku dan para petinggi akademik di fakultasku tidak dapat membantu kami karena mereka sedang ada studi tour ke Singapore dan malaysia. Sebelumnya pihak akademik fakultasku sudah memberitahu kami semua, bahwa dari pihak akademik pusat pendaftaran untuk calon wisuda tanggal 16 okotober sudah di tutup sejak tanggal 24 september lalu. Pak sukmadi dan bu lilis yang bekerja sebagai staff di akademik pusat juga tidak mau menerima data-data kami, sial. Untungnya kami masih memiliki Pak Zamzani kiran, seorang yang baik hati ex akademik jurusan farmasi tahun 2009 yang kini menangani akademik jurusan FISIP. Atas bantuan pak zamzani, akhirnya kami ber 11 orang pejuang farmasi bisa mengikuti wisuda pada tanggal 16 oktober mendatang. Pak zam memang banyak kenalan di akademik pusat. Salah satunya pak marzuki. Dari cerita yang aku dengar pak marzuki adalah bosnya dari semua bos yang ada di akademik pusat, lewat kebaikan hati pak marzuki kami diijinkan untuk ikut wisuda tanggal 16 oktober. “pak sukmadi dan bu lilis, liat tuh kita bisa kan wisuda oktober. Makanya jadi orang tuh jangan pelit!!! Weeeee”. Kami semua sangat bahagia ketika mendapat kabar bahwa kami bisa ikut wisuda tanggal 16 oktober mendatang. Alhamdulillah. Hari itu rasanya aku sudah mencium bau auditorium, wkwkwkwk. Ternyata jika kita mau bersungguh-sungguh dan serius melakukan sesuatu insyaalah Allah akan memberi kita jalan. Waktu terus berlalu, jam demi jam aku lewatkan dengan bersantai santai dirumah, tak terasa waktu sudah menunjukan jam 11 malam tapi aku belum merasa ngantuk. 1 jam, 2 jm, 3 jam, 4 jam berlalu tapi aku belum bisa tidur juga. Akhirnya aku menghidupkan laptopku, menyalakn internet speedy yang kini kecepatanya sudah agak berkurang akibat gangguan masal di Jakarta lalu bermain game Online kesukaanku “POINT BLANK” hee. Saking seriusnya bermain game tak terasa sudah terdengar adzan shubuh lagi, aku langsung mematikan laptopku dan sholat subuh lalu mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke acara wisuda sarjana pertamaku. Hee.

To be continued . . .

By Safir Adrian