Jumat, Oktober 25, 2013
Menyikat Kamar Mandi
Tulisan ini untuk main-main
saja, tidak serius. saya menulisnya saja sambil cengar-cengir, tidak pakai landasan agama apalagi landasan ilmiah ataupun menggunakan riset penelitian. Nah, tulisan ini ditulis, agar banyak orang paham, menyadari begitu beragamnya pekerjaan rumah yang boleh jadi kita
tinggal terima beres saja. Semoga dengan membaca tulisan ini jadi ‘ngeh’, kalau semua pekerjaan rumah itu penting dan pantas diapresiasi. Kabar
baiknya, karena saya tidak suka menggurui orang lain, memaksa orang2, catatan akan saya tulis dengan pendekatan yang berbeda.
Topik tulisan ini adalah: jika kita sejak kecil sudah dibiasakan
mengerjakan sebuah pekerjaan rumah, maka kelak, kita akan jadi pribadi seperti
apa? Saya akan ambil salah satu contoh dari berbagai jenis pekerjaan di
rumah, yaitu tentang ‘MENYIKAT KAMAR MANDI’ dan pembahasan tentang pekerjaan
rumah yang lainnya akan saya tulis dalam TITIK PENA selanjutnya.
Beberapa
waktu lalu saya pernah main ke kostan teman perempuan, luar biasa, ketika saya
datang ternyata teman saya ini sedang menyikat kamar mandi, padahal itu adalah
kamar mandi kost2an, dimana digunakan oleh orang banyak dan kebanyakan orang2
malas melakukannya. Saya pastikan semua pekerjaan dirumahnya sendiri akan
beres.
Tentang menyikat kamar mandi kalau dia cowok, maka sungguh beruntung
Bapak/Ibu yang punya anak demikian. Kelak kalau sudah besar, dia berbakat jadi
pemimpin semacam gubernur DKI Jakarta yang rendah hati dan suka mendatangi
orang2 kecil itu. Tanya saja sama beliau, waktu kecil pasti rajin menyikat
kamar mandi.
Nah, kalau dia cewek, dia akan tumbuh jadi ibu yang sayang dengan
anak2nya, menjaga keluarganya, dan bisa selalu menjaga amanah. Lalu apa
hubungannya menyikat kamar mandi dengan hal2 tersebut? Cobalah menyikat kamar
mandi, dari mulai dinding, tempat sabun, noda2 di sekitarnya hingga ke lubang
toilet, coba itu semua disikat dan dibersihkan maka akan paham sendiri. Ilmu
ini hanya bisa dipahami jika dipraktekkan.
By Safir Adrian
Selasa, Oktober 22, 2013
Ketika Ku Bertanya
Ku bertemu seorang lelaki. Ku iseng bertanya padanya, Mengapa engkau tidak punya pacar sedangkan semua temanmu yang laki2 dan perempuan mempunyai pacar? Dan inilah jawabannya. 'aku tidak pacaran karena aku takut menyakiti perasaan wanita. Namanya pacaran pasti saling tumpah ruah semua perasaan, saling menceritakan khayalan masing-masing dan penuh dengan pengorbanan. Dan puncak kedukaan bilamana cinta akhirnya tak berlabuh pada pernikahan. Ia akan menyisakan kisah duka yang sangat perih untuk diingat. bagaimana perasaanmu jika telah berpacaran selama lebih dari 4 tahun, tapi pada akhirnya pacarmu menikah dengan orang lain? Aku tidak ingin menyakiti perasaan mereka, mereka itu dengan urusan haid-nya saja sudah diliputi berbagai kesulitan dan kesakitan yang sangat. Oleh sebab itulah aku ingin menghormati dan menyayangi perempuan yang ku sayang dengan caraku sendiri hingga pada saatnya nanti'
By Safir Adrian
Bicara Baik
Tetapi sayangnya, Terkadang ucapan kita tak terjaga, berucap kata2 yang tidak sopan,
kasar, menghina, dan
sebagainya hingga menyakiti orang lain. menjadi waktu yang kita miliki terbuang percuma. Ribuan tahun lalu, kita
telah dinasehati: bicaralah yang baik, atau akan ada orang lain yang tersakiti
(kalau kita tidak tau dari siapa muasal nasehat ini, maka segeralah membaca banyak buku). Itu nasehat yang sangat relevan hingga kapan pun, bahkan hingga besok
lusa. Karena hari ini, dengan teknologi informasi yang semakin berkembang, dan
semua orang merasa punya kesempatan bicara apapun, dimanapun, termasuk menulis di rumah maya seperti
twitter ini. Kebiasaan sejak kecil kita terlanjur suka bicara apapun. Hal2
yang sepele sekalipun kita komentari, kita bicarakan, hal2 yang sudah tau sama tau,
kita ributkan, padahal sama saja yang diributkan, yang di ributkan ya itu2 saja. andai saja kita mau merenung sejenak sebetulnya tidak semua
hal harus dikomentari, karena hal2 yang sepele bisa diselesaikan tanpa harus mengeluarkan sepotong
kata pun. Dear, jamaah twitter yang berbahagia, bicaralah yang baik. Apa itu yang baik? Banyak definisinya,
banyak penjelasannya, tapi secara umum, satu maksud dan tujuannya. Silahkan membuka buku2 yang membahas hal tersebut jika ingin
tau lebih komprehensif. Banyak bukunya. Catatan ini hanya disiapkan untuk
menjelaskan secara simpel dari kaca mata yang berbeda. Maka, apa itu
bicara yang baik? menurut saya ada tiga level saat orang memutuskan
bicara/menulis baik:
1. Menghibur atau menemani
2. Bermanfaat
3. Menginspirasi
Level paling rendah adalah menghibur atau menemani. Banyak contohnya,
kita bisa menghibur atau menemani orang lain hingga mereka merasa nyaman
lewat mengobrol/tulisan. Level kedua bermanfaat, jadi a hanya menghibur dan menemani, tapi juga bisa memberikan pengetahuan
baru, informasi baru, pun kesempatan baru. Dan level tertinggi adalah
menginspirasi, ketika tulisan atau percakapan kita berhasil membuat orang lain
menjadi lebih baik.
Jumat, Oktober 18, 2013
Bersabar Menunggu
Di
dunia ini, banyak orang menyukai seseorang yang bahkan bicara dengannya langsung
lebih dari 5 menit saja pun belum pernah. Mungkin sudah terasa senang
walau hanya memandang dari kejauhan, seperti menonton sepakbola di gelora Bung
Karno dari tribun 3, walau tidak bisa melihat jelas jalannya pertandingan tapi
tetap saja seru. Itulah
kenapa urusan perasaan itu disebut 'gila'. Mungkin
itu termasuk kita bukan? Diam-diam memendam perasaan pada seseorang. Tapi tidak mengapa kawan, Bersabarlah menunggu. Besok lusa, jika tiba waktunya, benar
caranya, dan berjodoh, kalian bisa menghabiskan 50 tahun bersamanya. Biarkan semua mengalir
dengan sendirinya bagai air sungai, tidak perlu dibuat ribet, pusing, maksa
ingin bilang, ingin yang aneh2, ingin tau, dsb.
Tenanglah kawan, walaupun tidak
bilang, itu tetap saja cinta bukan? Tidak akan berkurang nilainya. Tenang saja
kawan, walaupun sesuatu yang kita anggap baik berakhir, walaupun akhirnya kita
kehilangan seseorang yang kita nilai spesial, walaupun sebuah kesempatan emas
hilang maka, tenang saja kawan, akan datang sesuatu pengganti yang lebih baik,
seseorang yang lebih istimewa, pun kesempatan emas lainnya. Pastikan saja
syaratnya dipenuhi yaitu “BERSABAR”. Bagi orang-orang yang bersabar selalu
datang hal-hal baik pengganti hal-hal sebelumnya.
Ah tapi sudahlah. Sebelum
tulisan ini makin kemana-mana mari
kita habiskan teh saja kawan. Urusan perasaan bisa menunggu kapan-kapan,
tapi urusan teh, tidak bisa. Sebentar lagi dingin, terlanjur tidak nikmat. Kau
tau, terkadang orang-orang diluar
sana yang bernasib sama seperti kita, bahkan tidak mengerti betapa indahnya tulisan ini.
By Safir Adrian
Kamis, Oktober 17, 2013
Rumus Perasaan
Jika itu rumus matematika maka 1 + 1 = 2 , 3 x 2 = 6, 8 : 2 = 4
Tapi jika itu rumus perasaan maka
1 hari ditambah 1 hari tidak otomatis menjadi 2 hari
Jika itu rindu, maka hasilnya bisa waktu yang berminggu-minggu, mana tahan
braaay
Jika itu pertemuan, maka hasilnya hanya sekejap saja, cepat sekali terasa
Urusan perasaan kadang tak sesederhana kalkulator
50 km jarak ditambah 50 km jarak tidak otomatis jadi 100 km
Kalau itu dekatnya hati, maka hasilnya nol saja, selalu dekat di hati
Tapi kalau itu perjalanan menemui belahan hati maka, aduh pemirsa itu terasa
sangat jauh sekali
Duh haduuh, ternyata urusan perasaan tidak sepasti teori biologi
Golongan darah O menikah dengan golongan darah O, pastilah anaknya O
Tapi benci bertemu benci, tidak otomatis berpisah, kalau jodoh tidak akan
kemana
Pun cinta bertemu cinta, tidak otomatis bersatu, kalau tidak jodoh tidak
akan terjadi
Dan jelas tidak macam sedang download sesuatu, berapa persennya ketauan
Kita tidak pernah bisa mengukur persentase rasa suka
Dan jelas tidak seperti penunjuk kecepatan, berapa kilometer per jam
Kita tidak pernah bisa menghitung kecepatan berkurang atau bertambahnya
rasa sayang
Urusan perasaan bahkan lebih rumit dari rumus matematika
10 dikurang 1 tidak berarti 9
10 dikurang 10 tidak berarti 0
Kalau itu perasaan, semakin dikurangi, semakin dilupakan, dipaksa dibuang
Hasilnya justru berlipat ganda jadi 100 atau bahkan 1000
Tumbuh tak terbilang
By Safir Adrian
Senin, Oktober 14, 2013
Boleh Jadi Karena
Kenapa kita tidak diberikan Tuhan mobil Lamborghini?
Boleh jadi karena, bisa naik angkot kemana2 kita tidak becus
bersyukur
Apalagi nanti dikasih Lamborghini, malah makin kurang ajar
Kenapa kita tidak diberikan Tuhan pekerjaan bergaji tinggi?
Boleh jadi karena, sudah punya pekerjaan tetap yang baik saja
kita masih mengeluh
Apalagi nanti kalau dikasih pekerjaan bergaji tinggi, tak
berkurang keluhannya.
Kenapa kita gagal ini, gagal itu, gagal sana, gagal sini?
Boleh jadi karena, kita berhasil ini, berhasil itu berhasil sana, berhasil sini saja tidak
pernah berterimakasih
Apalagi nanti kalau berhasil semua, hanya akan menambah panjang
daftar hitam saja
Sungguh,
Titik paling penting penilaian bersyukur itu bukan saat
berhasil, lantas kita bersyukur
Itu sih rata-rata orang pandai melakukannya.
Tapi rasa syukur diuji ketika kita gagal, apakah kita tetap
berterima kasih
Dengan kesadaran dan penerimaan yang sebenar-benarnya
Bagi orang2 yang bersyukur
Ketika dia gagal menggapai sesuatu
Dia tetap tersenyum penuh terimakasih, dan meyakini,
Kenapa dia tidak berhasil?
Boleh jadi karena Tuhan punya hal lebih besar yang disimpan
baginya
Sesuatu
yang terbaik dan sangat baik selalu disiapkan bagi orang2 yang selalu bersyukur
By Safir Adrian
Minggu, Oktober 13, 2013
Elastisitas Perasaan
Tapi dia kan orangnya baikkk banget. Tapi dia kan orangnya perhatiaannn banget. Tapi, tapi, tapi... Orang yang kita taksir itu, orang yang membuat kita 'kuch kuch hota hai' itu, orang yang kita memendam perasaan
dengannya, bahkan saat dia melakukan hal jahat pun tetap saja menurut kita baik. Jangan mudah sekali dibuat lemah oleh perasaan sendiri. Jangankan usia
remaja, orang2 dewasa berusia 30, 40 tahun saja masih bertingkah tidak rasional
setiap berurusan dgn perasaan. Maka berhenti! Jangan membuat rumit diri
sendiri.
Ketika seseorang awalnya memuja2, menyanjung2,
terlihat cinta dan sayang sekali, tapi kemudian sakit hati oleh sesuatu. Maka
sungguh, semuanya akan berputar balik, menjadi kebencian yang besar sekali,
lebih besar dibandingkan kalau sebelumnya tidak terlanjur suka. Inilah yang disebut rumus 'elastisitas perasaan'.
Dan saat itu seseorang akan menangis
karenanya, maka beberapa saat kemudian, tentu saja airmatanya
akan kering di pipi, isaknya akan hilang, seperti tidak ada lagi sisa tangisnya
di wajah. Tetapi tangisan itu tetap tertinggal di hati bersama kesedihan, rasa sakit, dan beban yang
membekas. Boleh jadi sebentar, boleh jadi selamanya.
By Safir Adrian
Rasa Sayang Yang Besar
Ketika kita merasa ada orang yang sedang
menghindari kita, sedang menjauhi kita, maka boleh jadi cara terbaik
mengatasinya
adalah menunggu sejenak hingga suasana lebih nyaman. Bukan justeru langsung
melakukan konfrontasi dan konfirmasi besar-besaran. Ya memang terasa sedih sekali ketika
teman baik pelan-pelan menghindar, menjaga jarak hingga kemudian menjauh.
Tapi tenang saja, salah paham akan terselesaikan dengan baik, kekeliruan bisa
diperbaiki, kekecewaan bisa diobati, Sepanjang
kita mau
bersabar dan selalu tulus. Rasa sayang kita jauh lebih besar
dibanding rasa sebal dan kecewa kita padanya.
Kita tidak berhenti peduli kepada
seseorang hanya karena dia sedang menjauh, atau tidak ingin bicara. Tidak.
Kita tidak berhenti menyayangi kepada seseorang
hanya karena kita sedang bertengkar, marah atau benci padanya. Tidak.
By Safir Adrian
Sabtu, Oktober 12, 2013
Duh, kenapa sih yang tidak kita inginkan terusss saja mengganggu?
Ketika
kita menginginkan sesuatu, justru sesuatu itu tidak menginginkan kita. Dan
sebaliknya, saat sesuatu itu menginginkan kita, justru kitalah yang tidak
menginginkannya. Kenapa sih yang tidak kita mau, malah
mendekat2 tapi yang kita mau, justru menjauh2. Aduuuhh duuhh duh,
kenapa sih yang tidak kita inginkan terusss saja mengganggu, tapi yang kita
inginkan malah tidak peduli.
Ayolah kawan, kita harus pahami bahwa tidak semua orang
mendapatkan pilihan pertama dalam hidup ini. Tapi kita bisa hidup sama
bahagianya dengan mereka yang mendapat pilihan pertama, meskipun kita hanya mendapatkan pilihan kedua, ketiga, atau bahkan
keseratus-satu.
Hidup ini
dipergilirkan satu sama lain. Kadang kita di atas, kadang kita di bawah. Kadang
kita tertawa, lantas kemudian kita terdiam, bahkan menangis. Itulah kehidupan. Bagi siapapun yang sabar, maka semua bisa dilewati dengan hati lapang. Tidak
akan rugi bila kita bersabar. Bahkan
hingga ketika tiba di ujungnya ternyata sesuatu itu gagal kita
miliki, bahkan saat seolah kita kehilangan
kesempatan, diduluin sama orang lain, tertinggal jauh, hingga tersingkir dari
kompetisi. Sungguh tidak akan
rugi bila kita bersabar. Karena dengan
bersabar itulah, kita telah memiliki
segalanya yang dibutuhkan untuk membuat diri sendiri merasa bahagia.
By Safir Adrian
Jumat, Oktober 11, 2013
Doa Yang Tertolak
Urusan perasaan memang ajaib sekali, bahkan
bisa membuat merasa sepi di tengah keramaian, ramai di tengah kesepian. jika
sedang suka dengan seseorang, maka jika ingin ‘pedekate’ dengannya, maka jika
ingin berusaha ngedeketin dia, ya silahkan saja. Just do what you want to do.
Tapi jangan dicampur dengan berdoa yang sejenis ini: “ya Allah semoga
‘pedekate’ saya dengannya lancar”, karena itu mirip banget dengan tukang judi
yang berdoa: “ya Allah semoga nomor togel saya yang menang”.
Jenis
doa yang sudah pasti tertolak mentah2. Bukan karena Tuhan tidak sayang, tapi
yang berdoanya itu lho ‘sungguh teganya’. Duuh, jadi orang jangan terlalu
kebangetan eror-lah.
By Safir Adrian
Rabu, Oktober 09, 2013
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – IX Last Part
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – IX
~ Last Part ~
Bogor, Hari ke 7 bulan Desember tahun
2010. . .
di pagi itu aku berharap dengan sangat semoga
cuaca sepanjang hari ini bersahabat, karena jika hari ini terjadi badai hujan
maka entahlah apa yang akan terjadi.
Jakarta, Hari ke 7 bulan Desember tahun
2010. . .
di siang itu cuaca tidak begitu terik, aku tiba
lebih dulu dari fanny di sebuah tempat dimana kita janji untuk bertemu. Tidak
terlalu lama menunggu, terlihat dia datang dengan senyum di wajahnya,
mengenakan baju atasan ungu dan bawahan hitam. Saat itu dia duduk berhadapan
denganku. akhirnya, setelah pertama kali melihatnya pada 14 Oktober silam,
sekarang aku bisa bertemu langsung dengannya. Lewat pembawaan serta cara
bicaranya ternyata dia seorang yang humoris dan termasuk orang yang murah
senyum, dan dia juga sempat mengajariku sedikit bahasa padang, seperti
“fannirridha ndak pai k kampus dek sakik” yang artinya “Fannirridha tidak pergi
ke kampus karena sakit”, yah kira-kira seperti itulah. Walaupun baru bertemu
pada hari itu tapi aku bisa pastikan Insyaallah dia orang baik . Siang itu kami
hanya menghabiskan waktu “lunch” bersama dan mengobrol santai saja.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat...
akhirnya setelah selesai “lunch” aku mengantarnya
pulang. sebenarnya aku tidak menyangka akan jadi seperti ini. “14 Oktober 2010
pertama kali aku melihatnya” dan “07 Desember 2010 kali kedua aku melihatnya”.
Jika kalian menanyakan padaku apakah ini sesuatu yang berkesan? Ya tentu, pada
hari itu adalah hari paling berkesan buatku.
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
“PASTI AKAN SANGAT BERKESAN KETIKA KAMU
SEDANG BERADA DI ATAS KERETA LALU KAMU MELIHAT SESEORANG DAN KAMU MERASA TIDAK
MUNGKIN UNTUK MELIHATNYA LAGI SELEPAS HARI INI TAPI TERNYATA, SUATU HARI KAMU
BISA MELIHAT SENYUMNYA DAN MENDENGAR TAWANYA SAAT DIA DUDUK MENEMANIMU UNTUK
MENGHABISKAN WAKTU LUANG BERSAMAMU DENGAN DITEMANI SECANGKIR TEH DAN 2 SCOOPS
ES KRIM”
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
E
N D
Teman-teman, sebenarnya ini hanya sekedar
catatan sederhana sebagai tanda kenang-kenangan untuk diri kami pribadi, dan
ini menjadi catatan penutup dari kami untuk “Ocktober 14th,
2010 That The Moment I First Saw You”. Cerita yang ada di
dalam Part I hingga Part IX yang tidak banyak ini akan selalu kami simpan dalam
ingatan kami. Insyaallah kalian semua orang-orang baik yang kami kenal meskipun
kami tidak setiap hari dapat bertemu kalian dan tak pernah mengenal kalian
lebih jauh seperti melihat senyum kalian, mengobrol dengan kalian, ataupun
mendengar canda tawa kalian. Tulisan ini merupakan sebagian kecil dari "LifeStory"
kami saja dan tidak ada niat dari kami untuk menyudutkan pihak tertentu. tapi
kemarin kami khilaf ketika kami menanyakan pada fanny tentang tugas kuliah yang
saat itu fanny belum selesai mengerjakannya, sejujurnya tidak ada maksud
apa-apa selain tanda simpati dari kami saja, jika memang cara kami salah dalam
menyampaikannya, mohonlah kami di maafkan. Kami juga mohon maaf bila dalam
catatan ini ada dari teman-teman yang merasa tidak nyaman atau mungkin merasa
tersinggung. Kami yakin kalian semua adalah manusia yang berakhlak mulia yang
Insyaallah akan memaafkan kesalahan-kesalahan kami.
< Don't you ever say goodbye, goodbye kills
the hope of meet again. And who knows, someday we might meet again >
A Story By Safir Adrian
~ OCKTOBER 14TH, 2010
THAT THE MOMENT I FIRST SAW YOU ~
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bogor, hari Jum’at
tanggal 24 bulan 12 tahun 2010 jam 14.10 WIB
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – VIII
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – VIII
Berjilbab
dan wajahnya manis...
Semoga
ada kesempatan untuk bertemu...
Selama 1 minggu setelah itu kami belum juga
membuka komunikasi walau hanya via FB (karena emang gk tau apa yg mau di
bicarakan) dan memang saat itu juga aku belum mendapatkan nomor HP nya (jadi..
lebih sulit lagi untuk berkomunikasi walau sekedar menyapa) tapi 2 minggu
setelahnya ada jalan juga, temanku tiwi yang membuka jalan, dengan inisiatif
tiwi dan dengan caranya (yang gw anggap unik) akhirnya aku bisa mendapatkan
nomer Hp fanny. (“fan lagi dimana? lemari warna pinknyah masih di kosan yah??
Lg di tempat tante kak, iya ni belum sempat di ambil” (*tumben2an, hahaha klo
di inget2 lucu juga tu moment) Singkatnya, melalui tiwi aku jadi mulai sedikit
akrab dengan fanny. Selepas itu barulah aku mulai berkomunikasi dengan fanny,
mulanya hanya sekedar menyapa ringan saja disetiap dia OnLine dan setelah agak
agak dan agak lebih familier barulah aku chat
agak panjang lebar. Suatu ketika kami mengobrol via chat dan bercerita panjang lebar dari mulai bercerita tentang asal
muasal (ternyata fanny berasal dari padang), kejadian di daerah asal, asal mula
bisa tau ini itu, kenapa begini kenapa begitu, kenapa jerawatanlah (airnya kali
ya fan gak cocok :P) kosan kebanjiran lah, pindah kostan gara-gara airnya moca
lah (kata fanny “tergantung amal kali kak” SIAL), kostan yang dulu nggak nyaman
lah, risih lah, tentang sahabat terbaik lah (Fannirridha award “category best
friend for a lifetime the winner is Restu Etu” hee) sampe nge-DESAIN MINI ATLAS
ciputat lah (hanya karena pengen menggambarkan denah kostan masing2, ternyata kostsan
fanny hanya berseberangan dengan tempatku tinggal di ciputat) dan masih banyak
lagi cerita pada saat itu (sayang gw lupa). saat itu masih di bulan November
ketika aku mulai akrab dengan fanny dan di awal bulan Desember aku mengajaknya
untuk “Lunch” bersama di tanggal 7 desember 2010 dan fanny pun menyanggupinya.
To be continued . . .
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – VII
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – VII
No intro . . .
No rhyme poems . . .
There was no inspiration . . .
Saat itu aku berpikiran “ahh gk mungkin ini,
inimah link apaan coba! Kalo di google
kita ngetik ngawur juga bisa muncul link” jadi saat itu aku close acount google
tersebut. Tidak berapa lama entah kenapa aku mengetik nama “fannirridha”
(*lagi) di account google dan muncul lagi link itu (*lagi-lagi link itu). Kesal
karena link-link itu terus yang muncul akupun meng”klik”nya dan tanpa disengaja
link yang aku klik itu membawaku ke sebuah BLOG. Dari blog itu aku masuk ke
halaman profil dan aku melihat sebuah foto seorang cewe berjilbab pink (eh pink
apa merah yakk?? Pokonya itu dah warnanya) dengan resolusi kecil “ahh foto
siapa lagi ini? gk jelas lagi!”. Karena ukuran fotonya memang terlalu kecil sehingga
aku tak dapat melihatnya dengan jelas, karena itu aku coba membuka halaman yang
lain untuk mencari info lebih lanjut tentang si pemilik blog ini dan disana aku
menemukan sebuah tulisan “Fannirridha; (fanny’witty’fanny); TI-UIN
Syahid-Multimedia; 108091000025”, dari situ aku mulai yakin bahwa orang yang
aku lihat pertama kali pada tanggal 14 oktober silam di auditorium utama adalah
orang ini (orang yang mempunyai blog “fannywitty.blogspot.com”). ketika aku
membaca tulisan (fanny’witty’fanny) aku langsung mempunyai feeling
“jangan-jangan nama ini yang digunakan dia di Account Facebook miliknya” akupun
langsung mencoba menggunakan nama (fanny’witty’fanny) dan... BINGO! FOUND!
“akhirnya...nemu juga gw” dalam mutual friend terlihat ada nama nursitasari
pertiwi (temanku di farmasi). Saat itu aku langsung menelpon tiwi untuk
meminjam account Facebook miliknya, niatnya untuk melihat profil fannirridha
karena profilnya hanya bisa dilihat jika kita sudah menjadi “friend” dia. Setelah aku jelaskan
panjang lebar akhirnya tiwi memberikan ID dan password account facebooknya. Aku
langsung log in di account facebook tiwi dan langsung masuk ke profil
fannirridha. Ternyata benar, orang yang aku maksud “si MC” itu ternyata dia
bernama “fannirridha”, setelah itu aku log out dan bilang “makasih” ke tiwi. Ternyata
tiwi mengenal fannirridha, tiwi bilang fannirridha biasa akrab di sapa dengan
panggilan “fanny”, tiwi juga bilang jika fanny adalah teman satu kostanya, hari
itu aku langsung “add “account
Facebooknya. Sudah 3 hari sejak aku “add”
facebooknya tapi belum juga di approve
oleh fanny. Barulah sekitar 1 minggu setelahnya fanny menerima pertemanan kami
setelah tiwi memberi tau bahwa aku “safir adrian” adalah teman sekelasnya.
To be continued . . .
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – VI
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – VI
Barangkali...
Diantara rintik hujan...
Ada tersisa sebuah
harapan...
Dan semoga...
Hari esok bukan jadi mimpi
di atas mimpi...
19 hari setelah hari wisudaku tepatnya hari kamis
tanggal 4 november 2010 aku mengambil foto pelantikkanku saat di wisuda dan DVD
dokumentasi wisuda di bagian Humas UIN. Selama 19 hari itu pula tidak terlintas
dipikiranku tentang “si MC” yang kulihat pertama kali pada saat gladi resik
tanggal 14 oktober silam. Selama 19 hari itu pula aku hanya memikirkan
bagaimana revisianku cepat selesai. Ya hari demi hari baik dikampus maupun di
rumah kuhabiskan waktuku di depan laptop untuk mengerjakan revisian skripsi.
Itulah mengapa DVD wisuda yang kudapatkan tidak langsung aku tonton. Barulah
setelah 2 hari terlintas dipikiranku untuk menonton DVD wisudaku. Itupun karena
aku berpikiran jika memang DVD dokumentasi ini merekam segala aktivitas ketika
wisuda tanggal 16 oktober silam berati dalam DVD ini terekam nyanyian hymne
UIN. Dari situ aku tertarik untuk menontonya. Dan benar saja lagu Himne UIN
kesukaanku masuk dalam dokumentasi tersebut. Awalnya aku hanya ingin
mendengarkan lagu himne UIN saja tapi entah kenapa aku ingin melihat seluruh
isi dokumentasi dalam DVD tersebut. Dalam part I di DVD dokumentasi hanya intro
saja, dan part II sampai akhir barulah acara wisuda. Dalam DVD ini tertulis
keterangan nama-nama pembawa acara dibawahnya yaitu MC: 1. Fanirridha (huruf
‘N’ kurang satu) 2. Nur Rachmah Yanuarti 3. Taufan Arbas. Setelah membacanya
tiba-tiba terbesit “oh iya si MC!, jangan-jangan orang yang gw maksud namanya
ada di antara 3 orang ini”. Nama Taufan langsung aku eliminasi mengingat dia
cowo dan orang yang aku maksud dan aku cari insyAllah dia cewe tulen. Berati
tinggal ada 2 pilihan antara Fanirridha atau Nur Rachmah. Saat itu aku berpikir
sejenak “ini nur rachmah ya hmm.. ouhh,
dia yana!! Gw tau dia” ya, walaupun aku tidak kenal yana tapi aku tau dia. Yana
adalah teman dari teman ku di Farmasi UIN jadi aku yakin orang yang aku maksud
namanya bukan Nur Rachmah, berati nama Nur Rachmah aku eliminasi so.. tinggal
ada satu nama lagi yaitu “Fanirridha”. Tak berpikir panjang aku langsung
membuka account facebook ku dan langsung mencari nama “Fanirridha”. Ku ketik
nama “fanirridha” di bagian “search” dan =ENTER= (*loading) dan eng ing eng...
ah SIAL target was not found. Aku coba sekali lagi dan “ahh tetap nggak ada
juga!” semua cara kucoba dari mulai menambah atau mengurangi huruf “r” dan “n”
tapi hasilnya tetap nihil. Aku menyerah! Tidak, jangan menyerah. selang berapa
saat aku iseng mengetik nama “fannirridha” di account google dan muncul sebuah
link!
To be continued . . .
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – V
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – V
Hanya atas kasih-Nya
Hanya atas kehendak-Nya
Kita masih bertemu
matahari
kepada rumput ilalang
Kepada bintang gemintang
kita dapat mencoba
meminjam catatan-Nya
Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih tersisa
Hingga aku mulai bosan
Berada diantara
bayang-bayang
Bantulah aku temukan diri
Menyambut pagi membuang
sepi
“ouh ternyata ‘dia’ yang yang kemarin ku lihat
yang menjadi MC untuk sekarang” Lagu hymne guru
terdengar ketika rektor dan para pembantunya mulai memasuki auditorium utama
yang di kawal oleh pdelaman. Selanjutnya acara sidang senat terbuka wisuda
sarjana ke 81 segera di buka. Aku mengikuti acara dengan seksama, sesekali aku
melihat “si MC” ketika kamera sedang merekam dia. Menit demi menit aku sabar
menunggu sampai akhirnya aku maju kedepan altar untuk dilantik. Hari itu adalah
pertama kalinya aku berdiri di hadapan rector UIN syarif hidayatullah jakarta
Prof.Doktor.Komarudin Hidayat dan berjabat tangan dengan beliau. Setelah di
lantik aku langsung kembali ke tempat dudukku semula dan kembali mengikuti
acara sidang senat terbuka dengan seksama. Tak lama setelah pelantikan, dinyanyikan salah satu lagu kesukaanku yaitu
himne UIN (wkwkw senangnya) mengapa aku sangat senang? Karena lagu himne UIN
pada saat wisuda adalah kali ke dua aku mendengarnya setelah yang pertama kali
aku dengar pada saat PROPESA 4 tahun lalu! Jadi wajarlah aku mendengarkanya
dengan penuh khidmat, heee. Tak terasa waktu sudah
menunjukan pukul 11.30 siang dan acaranya pun sudah hampir selesai tapi aku
sudah merasa ngantuk sekali. Sesekali aku pejamkan mata karena saking
ngantuknya sampai akhirnya acarapun selesai. Rektor dan para pembantunya meninggalkan auditorium
utama terlebih dulu sebelum diikuti oleh hadirin yang lain. Karena sudah sangat
mengantuk aku tidak langsung meninggalkan auditorium tapi aku bermalas-malasan
di dalam, kebetulan teman-teman juga menyuruh untuk foto-foto bersama di Altar
depan auditorium utama. Sambil menunggu keadaan tidak ramai lagi, kursi kursi
aku rapatkan dan aku mulai tidur di atas kursi selama kurang lebih 5 menit
sebelum tiba-tiba temanku syaikhul aziz membangunkanku dan berkata “oi bangun
bangun, diliatin orang banyak tuh malu” aku pun bangun dan… “oh iya ‘si MC’!!”
tiba-tiba aku teringat dia, akupun langsung bergegas kedepan dan… “ahh sial,
sudah tidak ada siapa-siapa” akupun terdiam sejenak, aku berkata pada diriku “apa
mungkin hari ini adalah hari terakhir aku melihat dia? Mungkin memang dia anak
UIN tapi di UIN ini ada banyak fakultas dan disetiap fakultas ada beberapa
jurusan dan disetiap jurusan ada ratusan mahasiswa dari semester 1 sampai
semester banyak! tidak mungkin aku mencari jarum di tumpukan jerami”. Keluhku
dalam hati. Sudahlah, jika memang dalam kitab lauh mahfudz tertulis aku
berteman dengan dia, suatu saat Allah pasti akan mengenalkan kita berdua. Selepas itu
aku hanya menghabiskan waktuku untuk berfoto-foto dengan teman-temanku sebelum
akhirnya aku dan kedua orang tuaku kembali ke rumah kami di Bogor.
To be continued . . .
Senin, Maret 11, 2013
Rabu, Mei 30, 2012
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – IV
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – IV
Izinkanlah ku melihat
senyum mu...
Bukan hanya ada di dalam
angan...
Esok pagi kau buka
jendela...
Kan kau dapati seikat
kembang merah...
Hari ini tanggal 16 oktober 2010. aku bersama Ayah Ibuku pergi
mengendarai mobil pribadi pagi-pagi sekali guna menghindari kemacetan di
ciputat. Maklum saja setiap ada acara wisuda jalan raya ciputat sudah bukan
seperti jalanan lagi tapi sudah seperti parkiran mobil karena saking macetnya.
Selama di perjalanan aku tertidur pulas ,mungkin karena semalam aku tidak
tidur. Tidak terasa akhirnya sampai juga aku di kampus UIN tercinta, ayahku memarkirkan
mobilnya di depan fakultas syariah dan hukum. mataku masih sayu saat aku turun
dari mobil. Aku melihat ke sekeliling “wooww suasana yang berbeda”, selama ini
aku hanya melihat orang lain di wisuda tapi pada hari ini aku sendiri yang akan
di wisuda itulah mengapa suasana hari ini sangat berbeda. Kami bertiga lalu
berjalan menuju auditorium utama, tepat di samping halamn auditorium kami
bertiga berfoto-foto. Terlihat keduaa orang tuaku sangat bahagia, karena pada
saat itu masih terlalu pagi maka setelah puas berfoto-foto keluarga aku
mengajak kedua orang tuaku ke jurusanku Farmasi yang gedungnya bersebelahan
dengan auditorium utama. Disana aku bertemu shobir, dani, aziz, landung, dan
dinda dengan setelan kemeja plus dasi dan kebaya yang anggun dikenakan dinda.
Kami sempat mengambil gambar sebelum akhirnya kami harus beranjak pergi ke
halaman depan rektorat. Disana para wisudawan/wait harus sudah berkumpul di
halaman depan rektorat untuk acara ceremony. Tepuk tangan oleh calon
wisudawan/wati dan para tamu terdengar ketika balon dilepaskan ke udara. Tak lama
setelah itu calon wisudawan/mati berbaris rapih dan berjalan masuk satu persatu
ke dalam auditorium utama, sesampainya di dalam aku langsung mencari kursiku
yang berada di bagian sebelah kanan belakang. “Nah, ini kursi gw!! Nomer 808”
ucapku ketika aku menemukan tempat duduku. Fakultas kedokteran mendapatkan
jatah kursi paling belakang mengingat fakultas kedokteran adalah fakultas
termuda di UIN syarif hidayatullah Jakarta ini.
Setelah calon wisudawan/wati telah masuk semua ke dalam auditorium utama acara pun segera
dimulai. “bismillahirrahmaniirrahiim assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, upacara wisuda sarjana
ke 81 Universitas Islam negeri syarif hidayatulah Jakarta tahun 2010 segera
dimulai” ketika terdengar suara itu yang dibawakan oleh sang pembawa acara
akupun langsung melihat ke arah Big Screen, kebetulan scene kamera sedang
menyorot ke si pembawa acara dan “ooh ternyata ‘si MC’ yang kemeren itu” ucapku
dalam hati. sedang seru aku melihat “si MC” di depan tiba-tiba scene kamera
pindah ke arah rektor UIN syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Doktor. Komarudin
Hidayat dan para pembantunya, “ah sial… andai saja kameramen itu mau merekam
‘si MC’ itu lebih lama” keluhku dalam hati.
To be continued . . .
Sabtu, September 10, 2011
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – III
Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – III
Tidak ada waktu seindah masa kecil. Ketika cerita demi cerita selalu mengisi keseharian. Ketika beribu cita-cita dan impian digantungkan. Ketika banyak kenangan yang terlalu sayang untuk dilupakan.
Akhirnya…. Setelah berjuang mati-matian besok aku akan di wisuda. Aku senang sekali mengingat 2 minggu sebelum wisuda aku bersama 11 teman farmasi lainya (rico, irma, lisna, landung, tiwi, hilda, sheila, eli, yayah, amalia) berjuang mati-matian ke akademik pusat memohon untuk bisa mengikuti wisuda sarjana pada tanggal 16 oktober. Pihak akademik jurusanku dan para petinggi akademik di fakultasku tidak dapat membantu kami karena mereka sedang ada studi tour ke Singapore dan malaysia. Sebelumnya pihak akademik fakultasku sudah memberitahu kami semua, bahwa dari pihak akademik pusat pendaftaran untuk calon wisuda tanggal 16 okotober sudah di tutup sejak tanggal 24 september lalu. Pak sukmadi dan bu lilis yang bekerja sebagai staff di akademik pusat juga tidak mau menerima data-data kami, sial. Untungnya kami masih memiliki Pak Zamzani kiran, seorang yang baik hati ex akademik jurusan farmasi tahun 2009 yang kini menangani akademik jurusan FISIP. Atas bantuan pak zamzani, akhirnya kami ber 11 orang pejuang farmasi bisa mengikuti wisuda pada tanggal 16 oktober mendatang. Pak zam memang banyak kenalan di akademik pusat. Salah satunya pak marzuki. Dari cerita yang aku dengar pak marzuki adalah bosnya dari semua bos yang ada di akademik pusat, lewat kebaikan hati pak marzuki kami diijinkan untuk ikut wisuda tanggal 16 oktober. “pak sukmadi dan bu lilis, liat tuh kita bisa kan wisuda oktober. Makanya jadi orang tuh jangan pelit!!! Weeeee”. Kami semua sangat bahagia ketika mendapat kabar bahwa kami bisa ikut wisuda tanggal 16 oktober mendatang. Alhamdulillah. Hari itu rasanya aku sudah mencium bau auditorium, wkwkwkwk. Ternyata jika kita mau bersungguh-sungguh dan serius melakukan sesuatu insyaalah Allah akan memberi kita jalan. Waktu terus berlalu, jam demi jam aku lewatkan dengan bersantai santai dirumah, tak terasa waktu sudah menunjukan jam 11 malam tapi aku belum merasa ngantuk. 1 jam, 2 jm, 3 jam, 4 jam berlalu tapi aku belum bisa tidur juga. Akhirnya aku menghidupkan laptopku, menyalakn internet speedy yang kini kecepatanya sudah agak berkurang akibat gangguan masal di Jakarta lalu bermain game Online kesukaanku “POINT BLANK” hee. Saking seriusnya bermain game tak terasa sudah terdengar adzan shubuh lagi, aku langsung mematikan laptopku dan sholat subuh lalu mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke acara wisuda sarjana pertamaku. Hee.
To be continued . . .
By Safir Adrian
Langganan:
Postingan (Atom)