Family Is Family

Family Is Family

W E L C O M E T O M Y B L O G

Teruntuk Ayah Bundaku yang selalu Ananda cintai dalam relung hati yang terdalam

Ibarat sinar mentari begitulah kasihmu sepanjang zaman yang teruntai begitu indahnya

Ananda haturkan terima kasih atas segala kasih sayang yang sedari kecil telah diberikan dengan tulus

Setiap doa yang terlantun untuk Ananda menjadi pelipur hati dalam langkah.

Tanpa cintamu bagai taman tak berbunga dan bagaikan malam tak berbintang

Pengorbanan kalian tak akan pernah tergantikan dengan apapun yang kumiliki

Duhai Rabbi sejahterakanlah Ayah Bundaku dengan nikmat-Mu yang tak pudar ditelan masa


Teruntuk Saudaraku yang kusayangi karena Allah

Tanamlah cinta dalam hati

Biarkan Ia tumbuh berkembang hanya karena Allah

Ukirlah dengan pena agar Ia senantiasa terlukis indah di dasar jiwa


Ingatlah bahwa kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya

Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya

Selasa, Oktober 22, 2013

Ketika Ku Bertanya


Ku bertemu seorang lelaki. Ku iseng bertanya padanya, Mengapa engkau tidak punya pacar sedangkan semua temanmu yang laki2 dan perempuan mempunyai pacar? Dan inilah jawabannya. 'aku tidak pacaran karena aku takut menyakiti perasaan wanita. Namanya pacaran pasti saling tumpah ruah semua perasaan, saling menceritakan khayalan masing-masing dan penuh dengan pengorbanan. Dan puncak kedukaan bilamana cinta akhirnya tak berlabuh pada pernikahan. Ia akan menyisakan kisah duka yang sangat perih untuk diingat. bagaimana perasaanmu jika telah berpacaran selama lebih dari 4 tahun, tapi pada akhirnya pacarmu menikah dengan orang lain? Aku tidak ingin menyakiti perasaan mereka, mereka itu dengan urusan haid-nya saja sudah diliputi berbagai kesulitan dan kesakitan yang sangat. Oleh sebab itulah aku ingin menghormati dan menyayangi perempuan yang ku sayang dengan caraku sendiri hingga pada saatnya nanti'

By Safir Adrian

Bicara Baik

Tetapi sayangnya, Terkadang ucapan kita tak terjaga, berucap kata2 yang tidak sopan, kasar, menghina, dan sebagainya hingga menyakiti orang lain. menjadi waktu yang kita miliki terbuang percuma. Ribuan tahun lalu, kita telah dinasehati: bicaralah yang baik, atau akan ada orang lain yang tersakiti (kalau kita tidak tau dari siapa muasal nasehat ini, maka segeralah membaca banyak buku).  Itu nasehat yang sangat relevan hingga kapan pun, bahkan hingga besok lusa. Karena hari ini, dengan teknologi informasi yang semakin berkembang, dan semua orang merasa punya kesempatan bicara apapun, dimanapun, termasuk menulis di rumah maya seperti twitter ini. Kebiasaan sejak kecil kita terlanjur suka bicara apapun. Hal2 yang sepele sekalipun kita komentari, kita bicarakan, hal2 yang sudah tau sama tau, kita ributkan, padahal sama saja yang diributkan, yang di ributkan ya itu2 saja.  andai saja kita mau merenung sejenak sebetulnya tidak semua hal harus dikomentari, karena hal2 yang sepele bisa diselesaikan tanpa harus mengeluarkan sepotong kata pun. Dear, jamaah twitter yang berbahagia, bicaralah yang baik. Apa itu yang baik? Banyak definisinya, banyak penjelasannya, tapi secara umum, satu maksud dan tujuannya. Silahkan membuka buku2 yang membahas hal tersebut jika ingin tau lebih komprehensif. Banyak bukunya. Catatan ini hanya disiapkan untuk menjelaskan secara simpel dari kaca mata yang berbeda. Maka, apa itu bicara yang baik? menurut saya ada tiga level saat orang memutuskan bicara/menulis baik:
1. Menghibur atau menemani
2. Bermanfaat
3. Menginspirasi
Level paling rendah adalah menghibur atau menemani. Banyak contohnya, kita bisa menghibur atau menemani orang lain hingga mereka merasa nyaman lewat mengobrol/tulisan. Level kedua bermanfaat, jadi a hanya menghibur dan menemani, tapi juga bisa memberikan pengetahuan baru, informasi baru, pun kesempatan baru. Dan level tertinggi adalah menginspirasi, ketika tulisan atau percakapan kita berhasil membuat orang lain menjadi lebih baik.