Family Is Family

Family Is Family

W E L C O M E T O M Y B L O G

Teruntuk Ayah Bundaku yang selalu Ananda cintai dalam relung hati yang terdalam

Ibarat sinar mentari begitulah kasihmu sepanjang zaman yang teruntai begitu indahnya

Ananda haturkan terima kasih atas segala kasih sayang yang sedari kecil telah diberikan dengan tulus

Setiap doa yang terlantun untuk Ananda menjadi pelipur hati dalam langkah.

Tanpa cintamu bagai taman tak berbunga dan bagaikan malam tak berbintang

Pengorbanan kalian tak akan pernah tergantikan dengan apapun yang kumiliki

Duhai Rabbi sejahterakanlah Ayah Bundaku dengan nikmat-Mu yang tak pudar ditelan masa


Teruntuk Saudaraku yang kusayangi karena Allah

Tanamlah cinta dalam hati

Biarkan Ia tumbuh berkembang hanya karena Allah

Ukirlah dengan pena agar Ia senantiasa terlukis indah di dasar jiwa


Ingatlah bahwa kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya

Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya

Rabu, Mei 30, 2012

Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part – IV



Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – IV

Izinkanlah ku melihat senyum mu...
Bukan hanya ada di dalam angan...
Esok pagi kau buka jendela...
Kan kau dapati seikat kembang merah...

Hari ini tanggal 16 oktober 2010. aku bersama Ayah Ibuku pergi mengendarai mobil pribadi pagi-pagi sekali guna menghindari kemacetan di ciputat. Maklum saja setiap ada acara wisuda jalan raya ciputat sudah bukan seperti jalanan lagi tapi sudah seperti parkiran mobil karena saking macetnya. Selama di perjalanan aku tertidur pulas ,mungkin karena semalam aku tidak tidur. Tidak terasa akhirnya sampai juga aku di kampus UIN tercinta, ayahku memarkirkan mobilnya di depan fakultas syariah dan hukum. mataku masih sayu saat aku turun dari mobil. Aku melihat ke sekeliling “wooww suasana yang berbeda”, selama ini aku hanya melihat orang lain di wisuda tapi pada hari ini aku sendiri yang akan di wisuda itulah mengapa suasana hari ini sangat berbeda. Kami bertiga lalu berjalan menuju auditorium utama, tepat di samping halamn auditorium kami bertiga berfoto-foto. Terlihat keduaa orang tuaku sangat bahagia, karena pada saat itu masih terlalu pagi maka setelah puas berfoto-foto keluarga aku mengajak kedua orang tuaku ke jurusanku Farmasi yang gedungnya bersebelahan dengan auditorium utama. Disana aku bertemu shobir, dani, aziz, landung, dan dinda dengan setelan kemeja plus dasi dan kebaya yang anggun dikenakan dinda. Kami sempat mengambil gambar sebelum akhirnya kami harus beranjak pergi ke halaman depan rektorat. Disana para wisudawan/wait harus sudah berkumpul di halaman depan rektorat untuk acara ceremony. Tepuk tangan oleh calon wisudawan/wati dan para tamu terdengar ketika balon dilepaskan ke udara. Tak lama setelah itu calon wisudawan/mati berbaris rapih dan berjalan masuk satu persatu ke dalam auditorium utama, sesampainya di dalam aku langsung mencari kursiku yang berada di bagian sebelah kanan belakang. “Nah, ini kursi gw!! Nomer 808” ucapku ketika aku menemukan tempat duduku. Fakultas kedokteran mendapatkan jatah kursi paling belakang mengingat fakultas kedokteran adalah fakultas termuda di UIN syarif hidayatullah Jakarta ini.  Setelah calon wisudawan/wati telah masuk semua ke dalam auditorium utama acara pun segera dimulai. “bismillahirrahmaniirrahiim assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, upacara wisuda sarjana ke 81 Universitas Islam negeri syarif hidayatulah Jakarta tahun 2010 segera dimulai” ketika terdengar suara itu yang dibawakan oleh sang pembawa acara akupun langsung melihat ke arah Big Screen, kebetulan scene kamera sedang menyorot ke si pembawa acara dan “ooh ternyata ‘si MC’ yang kemeren itu” ucapku dalam hati. sedang seru aku melihat “si MC” di depan tiba-tiba scene kamera pindah ke arah rektor UIN syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Doktor. Komarudin Hidayat dan para pembantunya, “ah sial… andai saja kameramen itu mau merekam ‘si MC’ itu lebih lama” keluhku dalam hati.

To be continued . . .