Family Is Family

Family Is Family

W E L C O M E T O M Y B L O G

Teruntuk Ayah Bundaku yang selalu Ananda cintai dalam relung hati yang terdalam

Ibarat sinar mentari begitulah kasihmu sepanjang zaman yang teruntai begitu indahnya

Ananda haturkan terima kasih atas segala kasih sayang yang sedari kecil telah diberikan dengan tulus

Setiap doa yang terlantun untuk Ananda menjadi pelipur hati dalam langkah.

Tanpa cintamu bagai taman tak berbunga dan bagaikan malam tak berbintang

Pengorbanan kalian tak akan pernah tergantikan dengan apapun yang kumiliki

Duhai Rabbi sejahterakanlah Ayah Bundaku dengan nikmat-Mu yang tak pudar ditelan masa


Teruntuk Saudaraku yang kusayangi karena Allah

Tanamlah cinta dalam hati

Biarkan Ia tumbuh berkembang hanya karena Allah

Ukirlah dengan pena agar Ia senantiasa terlukis indah di dasar jiwa


Ingatlah bahwa kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya

Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya

Rabu, Januari 26, 2011

Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You <> Part I


Ocktober 14th, 2010 That The Moment I First Saw You
Part – I

Hari ini Seorang sahabatku pergi...
Hari ini Seorang yang ku sayang pergi...
Hari ini Dia pergi dan mungkin tak akan kembali...
hari ini tanggal 14 oktober 2010, aku bangun terlalu pagi dari biasanya. Yah, karena tepat hari ini acara gladi resik wisuda sarjana ke-81 akan di adakan di kampusku tercinta UIN syarif hidayatullah Jakarta. Dari kabar yang aku dengar seluruh calon wisudawan/wati harus sudah berkumpul di auditorium utama jam 8 pagi. Sial, aku malah baru berangkat dari rumahku jam 8 pagi. Akhirnya dengan perasaan masih sakit hati dan kesal karena telah melewati malam yang buruk dengan seorang sahabatku yang sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri aku pergi ke kampusku dengan mengendarai sepeda motor kesayangku. Jarak kurang lebih 40 kilometer aku tempuh dari Bogor ke Jakarta, selama perjalanan aku teringat terus tentang kejadian semalam, aku tak habis pikir kenapa seorang sahabatku yang sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri bisa berkata seperti itu? “kadang-kadang perilaku seseorang bisa menjadi sangat menjengkelkan”. Tepat jam setengah 10 pagi aku sampai di kampusku, ku parkirkan motor di jurusanku. Saat itu aku tidak langsung menuju auditorium utama tapi aku menyempatkan diri ke laboratorium farmasi teknologi bahan alam berharap ada salah seorang teman-temanku disana dan ternyata… well, tidak ada siapa-siapa disana kecuali hanya ada seorang Laborant yang akupun sudah sangat mengenalnya. Namanya Eris risenti, sudah 3 tahun terakhir dia menjadi laborant di farmasi UIN Jakarta. Tanpa basa-basi aku langsung bertanya “teh, liat temen-temanku nggak? “nggak tuh” jawabnya polos “ouh mungkin mereka sudah pada ngumpul di Auditorium kali, ya udah maksih yah” ucapku seperti itu. Akhirnya aku berjalan menuju auditorium utama, di perjalanan aku menelpon beberapa temanku, Shobir dan Dani untuk menanyakan dimana mereka berada, dan tenyata mereka berdua sudah berada di dalam auditorium utama, akupun langsung mempercepat langkahku dan ketika tiba di dalam auditorium utama… alhamdulilah untung saja acaranya belum di mulai. Aku langsung mencari dimana teman-temanku duduk, ketika aku sedang mencari-cari teman jurusanku aku malah bertemu dengan sahabatku dari fakultas Saint Tech. namanya Ramdhan Fazrianto, dia adalah salah satu sahabatku ketika SMA dulu. Akhirnya aku pun duduk bersebelahan dengan ramdhan dan bersama anak-anak Saint Tech yang lain. Disaat sedang asik mengobrol dengan ramdhan, temanku dari farmasi Dani mengirimkku SMS untuk mengajakku pindah duduk disebelahnya dan aku bilang “iya, sebentar gw pindah. Gw lagi ngobrol dulu sama ramdhan. Tunggu aja disana. Siapin aja bangku kosong buat gw”, “Ok” balas dani seperti itu. Dan tak lama kemudian akupun pindah duduk disebelah dani yang tempat duduknya berada di bagian kanan baris ke… (gw lupa barisnya tapi kira-kira baris ke 6 dari depan) dan kamipun mulai mengobrol sambil bercanda. Sempat sesekali aku mengambil gambar teman-temanku, karena ini moment spesial dan harus di abadikan. Ini wajar karena setalah 4 tahun menderita sebagai mahasiswa akhirnya kami akan di wisuda. Alhamdulillah. Ketika sedang asik bercanda dengan teman-teman tiba-tiba dani bilang “coba liat yang jadi MC” lalu akupun melihatnya dan berkata pada Dani “iya, gw tau. Dari sejak pindah duduk disebelah lo udah gw perhatiin, lucu yah” “iya” jawab dani. Ternyata bukan aku saja yang memperhatikan “si MC” itu, (sebut saja dia “si MC” karena pada saat itu aku belum kenal dan belum tau siapa dia) tapi temanku dani juga meperhatikanya. Sejak saat itu aku selalu memperhatikan “dia” yang saat itu sedang latihan menjadi MC di depan, (Hee ^_^). Memang pada saat itu ada bebarapa orang yang latihan menjadi MC di depan, pikirku mungkin hari ini sedang di adakan pemilihan buat jadi MC untuk wisuda hari sabtu tanggal 16 oktober mendatang. Dalam hati aku berkata “ini kan baru gladi resik, belum tentu juga buat wisuda lusa yang jadi MC orang yang aku maksud itu. “Jadi nggak usah berharap banyaklah untuk melihat dia lagi selepas hari ini” keluhku dalam hati. Ketika acara gladi resik selesai aku dan dani menyempatkan diri untuk kedepan dengan maksud untuk melihat “si MC” dari dekat dan akupun bisa melihatnya dari dekat, “manis” ucapku dalam hati. Sayang aku tak mengenalnya, jadi aku hanya bisa tersenyum lalu pergi dari hadapanya.

To be continued . . .