Family Is Family

Family Is Family

W E L C O M E T O M Y B L O G

Teruntuk Ayah Bundaku yang selalu Ananda cintai dalam relung hati yang terdalam

Ibarat sinar mentari begitulah kasihmu sepanjang zaman yang teruntai begitu indahnya

Ananda haturkan terima kasih atas segala kasih sayang yang sedari kecil telah diberikan dengan tulus

Setiap doa yang terlantun untuk Ananda menjadi pelipur hati dalam langkah.

Tanpa cintamu bagai taman tak berbunga dan bagaikan malam tak berbintang

Pengorbanan kalian tak akan pernah tergantikan dengan apapun yang kumiliki

Duhai Rabbi sejahterakanlah Ayah Bundaku dengan nikmat-Mu yang tak pudar ditelan masa


Teruntuk Saudaraku yang kusayangi karena Allah

Tanamlah cinta dalam hati

Biarkan Ia tumbuh berkembang hanya karena Allah

Ukirlah dengan pena agar Ia senantiasa terlukis indah di dasar jiwa


Ingatlah bahwa kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya

Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya

Sabtu, November 13, 2010

- TITIK PENA LEBIH TAJAM DARI MATA PEDANG -

Disadari atau tidak, kita dikelilingi orang-orang yang sangat baik ke kita...
jadi bersyukurlah :)


Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
  
"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul! "Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya, "Kak, jangan menangis lagi sekarang, Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku pada ayahku jika aku yang mencuri uang itu. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun dan Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan menampar adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!" Dan begitu kemudian ayah mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini." sebaliknya, aku telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimmu uang untuk biaya kuliah."

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun dan Aku 20 tahun.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya dilokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas). Suatu hari, aku sedang belajar di kamar kostanku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"

"Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku?" tanyaku dalam hati. Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, dia datang tanpa memakai alas kaki, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu aku adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku membersihkan debu-debu yang menempel dari tubuh adikku semuanya, dan sambil terisak-isak aku berkata, "Aku tidak perduli omongan siapa pun... Kamu adalah adikku apa pun juga... Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu... Kamu adalah adikku sampai kapapanpun juga..."

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut lucu berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "saya membeli ini di kota, saya melihat semua gadis disini memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku sambil menangis. Tahun itu, ia berusia 20 dan Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak kak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota, sering kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumahsakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "kak... coba Pikirkan, kakak ipar baru saja menjadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan orang-orang?"

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"

"Sudahlah kak, mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab sambil tersenyum, "Kakakku."

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, sekolah kakakku dan aku berada pada dusun yang berbeda dari tempat tinggal kami. Setiap hari kakakku dan aku berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya ketika hendak makan. Sejak hari itu, saya berjanji pada diri saya, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan berbuat baik kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.

Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar dari bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.


kadang kita sering lupa kebaikan dan kasih sayang yang diberikan orang lain...
ingatlah, kebaikan sekecil apapun selalu ada maknanya bagi seseorang...

TITIK PENA LEBIH TAJAM DARI MATA PEDANG

Kamis, November 11, 2010

InsyaAllah Anak Gadis Ummi Dan Abi Anak Yang Cantik dan Sholehah Ya. Amin


Ya ummi ya abi. Anak gadis manis ummi dan abi yang lucu yang dulu dibesarkan dengan penuh cinta, kasih sayang, dan dengan susah payah. Anak gadis ummi dan Abi yang dulu selalu dimandikan, diajarkan berdiri, diajarkan jalan, diajarkan bicara, kini sudah menjadi gadis dewasa. InsyaAllah anak gadis ummi dan abi adalah anak yang cantik dan sholeh ya. Amin. Tapi sayang ummi ya abi, anak gadis ummi dan abi kenapa tidak memakai jilbab? Anak gadis ummi malah berpakaian sempit, berjalan tanpa kenal malu di depan umum dengan aurat kemana-mana. Ya ummi ya abi ingatkan anak ummi dan Abi. Bukankankah ummi dan abi mencintai mereka. Anak adalah amanah ya ummi ya Abi, ajari mereka dekat dengan Allah. Ajari mereka dengan akhlak yang baik, karena mereka adalah mereka tanggung jawab ummi dan abi. Jangan biarkan mereka berpakaian layaknya orang telanjang, berpakaian sempit tanpa kenal malu dikhalayak ramai. Ya ummi ya Abi. Semoga Allah merahmati ummi dan abi. Jagalah amanah dari Allah. Ajari anak gadis ummi menutup aurat dengan Benar.
By Safir Adrian

Semoga Suatu Saat Aku Bisa Mengatakannya

Istriku tercinta, jangan risau, aku takkan menyakitimu, aku takkan mengecewakanmu, aku takkan pemarah, yang perlu kita lakukan saat ini adalah bagaimana kita makin taat pada Allah. Aku akan berusaha jadi suami yang baik dan melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan kita. Tak perlu menyibukkan diri untuk pertengkaran antara kita karena kita tak punya waktu untuk itu, di sisa waktu yang ada kita sudah sibuk untuk taat pada Allah dan bagaimana caranya kita makin dekat pada Allah agar kita dijauhkan dari siksa kubur dan hidup dalam rahmat Allah supaya kita jadi keluarga yang bahagia dunia akhirat. Jadi tak ada waktu untuk kita bertengkar .

Istriku tercinta, mari kita jalani hidup ini dengan iman kita, dengan segala kemampuan kita dan kita ikhlaskan karena Allah azza wa jalla.




By Safir Adrian

Selasa, November 09, 2010

JAGA IMAN, JAGA SHALAT, JAGA AURAT


bahwasanya menutup aurat ini adalah bukan masalah siap atau tidak tapi apakah kita mau taat atau tidak atas perintah menutup aurat dan perkara hati tidak siap untuk menutup aurat itu adalah perkara lain dan tidak boleh disatukan dengan menutup aurat secara hukum, karena bagaimanapun hukum hati yang bermaksiat dan aurat yg terlihat ada di dua tempat yg berbeda, karena tak ada satupun nash yang mengatakan "pakailah jilbab tutup auratmu kalau hatimu sudah mulia saja" atau “nggak pakai jilbab juga nggak apa2 kok yang penting jadi orang baik”, tapi alangkah baiknya bila hati kita juga ikut baik dengan cara yang baik yang di ridhai Allah. Jadi mau hati baik atau tidak maka tetaplah aurat ditutup, insyaAllah dengan niat yang baik, maka Allah akan memperbaiki kita karena kita mau baik. 

JAGA IMAN, JAGA SHALAT, JAGA AURAT

menginginkan kebaikan maka carilah dengan cara yang benar, menginginkan ridha ilahi maka carilah dengan cara yang di perintahkan Allah. jangan pakai cara orang-orang jahil.

Kita mengharapkan keselamatan tapi kita tidak berjalan dijalan keselamatan. Sungguh perahu tidak akan berlayar di atas tanah. Jalanlah dijalan keridhaan Allah agar selamat. Sungguh perahu hanya akan berlayar di atas air. Ingatlah bahwa kita semua akan menghadap Allah pada suatu hari dan Dia pasti membuat perhitungan di atas segala amalan kamu.

SUNGGUH KAMI MENCINTAI KALIAN SAUDARIKU, SEMUA PESAN DALAM CATATAN DALAM BLOG INI BUKANLAH UNTUK MENGHAKIMI KALIAN TAPI UNTUK SALING MENGINGATKAN DALAM KEBAIKAN, HANYA SATU TUJUAN YAITU MENCARI RIDHA ILAHI.

karena tanpa adab yang benar kita akan jauh dari rahmat Allah. KEBENARAN HANYA MILIK ALLAH SEMATA.

Berusaha dan berdo'a untuk baik, kita tak mungkin berubah tanpa ada usaha karena perubahan hanya akan ada dengan usaha. syukran ala ihtimamikum, barakallahu lana walakum

By Safir Adrian

Minggu, November 07, 2010

Supaya Kita Tau Bagaimana Caranya Mencintai Orang Lain


Pada saat kita tersenyum tulus pada saudara kita, saling berbagi, memberikan hadiah atau apapun yang membuat mereka senang karena niat lillahi ta'ala “Subhanallah”. Jika kita melakukannya itu sama saja kita mencintai diri kita, mengapa? karena bila kita mencintai diri kita tentu kita akan terus mencari ridha Allah dan untuk mencari ridha Allah tentu harus dengan hal-hal yang baik saja. Belajarlah untuk lebih mencintai diri kita sendiri supaya kita tau bagaimana caranya mencintai orang lain.
By Safir Adrian

Diri Kita Hanya Untuk Yang Halal Saja Ya

Untuk teman-teman saudara/riku yang merasa jomblo. Alhamdulillah, Allah tidak mencebloskan kita pada Pacar2an. Itu berarti Allah sayang pada kita, Allah mau agar kita tidak mendekati zina. Mau itu zina mata, hati, telinga, kemaluan. Menjomblo bukan tidak laku tapi hanya saja diri kita bukan barang obralan. Kita hanya untuk yang halal saja ya. Sibukan diri untuk taat pada Allah saja daripada sibuk mendekati zina. Semoga Allah meridhai. Amin
By Safir Adrian

Menggunakan Jilbab Itu Wajib!

make jilbab dan perkara hati itu 2 hal yang berbeda, jilbab untuk menutupi aurat, bukan menutupi hati.

Masalah belum siap pake jilbab itu memang karena belum ada hidayah dan selama aurat itu terlihat berarti kena dosa mengumbar aurat. Menutup aurat tapi masih buat maksiat, dapat dosanya maksiatnya bukan auratnya, kecuali berbuat maksiat dgn membuka aurat padahal udah ditutup.

Dan lebih parah lagi sudah tau menutup aurat itu wajib tapi masih tidak mau juga ya dosanya lebih besar lagi. Karena jelas nggak sama yang tau dan blom tau.

Jadi nggak ada alasan untuk bilang "yang penting kan hatinya". Karena nggak ada ayat dan hadis yg menjelaskan bahwa tidak menutup aurat tidak apa-apa asalkan berhati mulia.

Kita harus memahami hal ini.

Dan nggak ada alasan "nanti aja kalau sudah siap". Karena nggak ada ayat atau hadits yang mengatakan tutup auratmu kalau kamu sudah siap saja.

Ini perkara penting sekali. jilbab itu wajib. sama seperti shalat fardu hukumnya wajib.
Dan yg pake jilbab pun harus menurut syariat islam

Jangan cari ridho manusia tapi cari ridho allah
seluruh manusia di bumi ini jika semuanya benci kamu paling2 kamu hanya rugi di dunia
tapi allah benci kamu maka kamu akan rugi dunia akhirat


~Kita istiqomahkan diri dalam kebaikan. dan saling mencintai sesama mahluk Allah. jangan memilih dalam mencintai mahluk Allah, binatang sekalipun wajib kita cintai. Mencintai Mahluk Allah, berarti Mencintai diri kita, mencintai diri berarti menginginkan kebaikan buat diri kita, menginginkan kebaikan buat diri kita berarti mau taat kepada Allah~

SAMPAIKANLAH KEBENARAN ISLAM DIMANAPUN JUGA.
DILAUTAN, DUNIA MAYA DAN DIMANAPUN MANUSIA BERADA.
MESKI RINTANGAN TERUS MENYAMBUT JANGAN JADI ALASAN MUNDUR DARI DAKWAH.
SAMPAIKAN DENGAN CINTA, KASIH SAYANG DAN PENUH KELEMBUTAN.
SEMOGA ALLAH MERIDHOI AMALAN BAIK KITA SEMUA. AMIN

By Safir Adrian

Hey, Kamu Lebih Suka Naik Bis Apa?

di halte tempat pemberhentian bus...kamu sedang menunggu bus untuk pergi ke tempat tujuanmu...

Sebuah bis kemudian datang menghampirimu, dan kamu bilang, "Wah..udah penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh! tunggu bis berikutnya aja deh."

Kemudian, bis berikutnya datang dan berhenti di depanmu...
Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi, kacanya udah gk ada pula, pasti klo ujan atapnya bocor (kaya bis deborah) nggak mau ah.."

lalu selanjutnya datang Bus Executive, "hmm kelihatanya sih cool dan OK" kamu pun tertarik dan bersiap-siap untuk naik tapi seakan-akan dia tidak melihatmu dan lewat begitu saja dgn kecepatan tinggi, wuussszzhh

Selanjutnya, bis keempat pun berhenti tepat di depan kamu...
Bis itu kosong, cukup bagus, dan berhenti tepat di depan kamu tapi kamu bilang, "Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku nanti". Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi.

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke tempat tujuanmu. Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar dan tanpa basa basi kamu langsung melompat masuk ke dalamnya.

Setelah beberapa lama, kamu akhirnya baru sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju! dan kamu baru sadar telah menyia-nyiakan waktumu sekian lama.

“Sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar 'ideal'
untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kamu pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia”

jika hari ini kamu menolaknya itu adalah keputusanmu...
suatu saat jika kamu menyesal itu adalah penyesalanmu...

By Safir Adrian

Takdir Manusia

Tidak ada seorang pun dari kamu sekalian atau tidak ada satu jiwa pun yang hidup kecuali telah Allah tentukan kedudukannya di dalam surga ataukah di dalam neraka serta apakah ia sebagai seorang yang sengsara ataukah sebagai seorang yang bahagia. Barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang berbahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang berbahagia. Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang sengsara, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang sengsara. Beramallah! Karena setiap orang akan dipermudah! Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang sengsara. Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar."

(Shahih Muslim No.4786)

Thanks for repost


~Kita istiqomahkan diri dalam kebaikan. dan saling mencintai sesama mahluk Allah. jangan memilih dalam mencintai mahluk Allah, binatang sekalipun wajib kita cintai. Mencintai Mahluk Allah, berarti Mencintai diri kita, mencintai diri berarti menginginkan kebaikan buat diri kita, menginginkan kebaikan buat diri kita berarti mau taat kepada Allah~

SAMPAIKANLAH KEBENARAN ISLAM DIMANAPUN JUGA.
DILAUTAN, DUNIA MAYA DAN DIMANAPUN MANUSIA BERADA.
MESKI RINTANGAN TERUS MENYAMBUT JANGAN JADI ALASAN MUNDUR DARI DAKWAH.
SAMPAIKAN DENGAN CINTA, KASIH SAYANG DAN PENUH KELEMBUTAN.
SEMOGA ALLAH MERIDHOI AMALAN BAIK KITA SEMUA. AMIN

By Safir Adrian

Biasakanlah Berbuat Kebaikan


Bicarakan selalu kebaikan untuk menanamkan kebaikan itu kedalam hati kita & teruslah sampaikan kebaikan, insyaAllah kebaikan itu kita sendirilah yang paling pertama yang akan merasakannya. Ada niat, ada kemauan, ada usaha, insyaAllah kita bisa. Jika kita berbuat baik kepada orang lain, zohirnya kita yang memberikan kebaikan pada orang lain tapi hakekatnya kitalah yang memberikan kebaikan pada diri kita sendiri. Tak ada kebaikan sekecil apapun yg kita lakukan yang akan sia-sia, tapi semua itu akan selalu ada imbas baiknya kepada kita.
By Safir Adrian

Berbuat Baik Itu Mudah

Kita berbuat baik aja belum tentu orang terima dengan baik, apalagi kita berbuat jahat. makanya berbuat baik aja. kita sakit hati bila berbuat baik tapi orang lain malah balas tidak baik, rasa sakit itu ada karena harapan kita dapat balasan dari orang yg kita baiki. kalau niat kita berbuat baik karena Allah, insyaAllah tdk akan ada rasa sakit hati bila orang itu balas tidak baik atas kebaikan kita.

jadi orang baik itu mudah, seperti kita jadi orang jahat, prosesnya sama saja.

mau jadi orang baik ya tinggal berbuat baik aja dan tanggung konsekuensinya jadi orang baik.
mau jadi orang jahat ya tinggal berbuat jahat aja dan tanggung konsekuensinya jadi orang jahat.

jadi orang baik itu tidak sulit karena tinggal berbuat baik aja.
*Apakah semudah itu untuk berbuat baik? Iya sangat mudah.
*Tapi kok kadang berat ya? itu karena kita tidak mau berbuat baik, bukan berat.
*Lalu apa cara agar kita jadi orang baik? taati Allah dengan cara menjalankan perintahNya.
*Lalu? lalu jangan anggap remeh perkara kecil.
*Apa hal inti dr semua itu? Intinya dirikan SHALAT dengan baik. lillahita'ala

~Kita istiqomahkan diri dalam kebaikan. dan saling mencintai sesama mahluk Allah. jangan memilih dalam mencintai mahluk Allah, binatang sekalipun wajib kita cintai. Mencintai Mahluk Allah, berarti Mencintai diri kita, mencintai diri kita berarti menginginkan kebaikan buat diri kita, menginginkan kebaikan buat diri kita berarti mau taat kepada Allah~

SAMPAIKANLAH KEBENARAN ISLAM DIMANAPUN JUGA.
DILAUTAN, DUNIA MAYA DAN DIMANAPUN MANUSIA BERADA.
MESKI RINTANGAN TERUS MENYAMBUT JANGAN JADI ALASAN MUNDUR DARI DAKWAH.
SAMPAIKAN DENGAN CINTA, KASIH SAYANG DAN PENUH KELEMBUTAN.
SEMOGA ALLAH MERIDHOI AMALAN BAIK KITA SEMUA. AMIN

By Safir Adrian