Family Is Family

Family Is Family

W E L C O M E T O M Y B L O G

Teruntuk Ayah Bundaku yang selalu Ananda cintai dalam relung hati yang terdalam

Ibarat sinar mentari begitulah kasihmu sepanjang zaman yang teruntai begitu indahnya

Ananda haturkan terima kasih atas segala kasih sayang yang sedari kecil telah diberikan dengan tulus

Setiap doa yang terlantun untuk Ananda menjadi pelipur hati dalam langkah.

Tanpa cintamu bagai taman tak berbunga dan bagaikan malam tak berbintang

Pengorbanan kalian tak akan pernah tergantikan dengan apapun yang kumiliki

Duhai Rabbi sejahterakanlah Ayah Bundaku dengan nikmat-Mu yang tak pudar ditelan masa


Teruntuk Saudaraku yang kusayangi karena Allah

Tanamlah cinta dalam hati

Biarkan Ia tumbuh berkembang hanya karena Allah

Ukirlah dengan pena agar Ia senantiasa terlukis indah di dasar jiwa


Ingatlah bahwa kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya

Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya

Sabtu, Oktober 12, 2013

Duh, kenapa sih yang tidak kita inginkan terusss saja mengganggu?

Ketika kita menginginkan sesuatu, justru sesuatu itu tidak menginginkan kita. Dan sebaliknya, saat sesuatu itu menginginkan kita, justru kitalah yang tidak menginginkannya. Kenapa sih yang tidak kita mau, malah mendekat2 tapi yang kita mau, justru menjauh2. Aduuuhh duuhh duh, kenapa sih yang tidak kita inginkan terusss saja mengganggu, tapi yang kita inginkan malah tidak peduli. 

Ayolah kawan, kita harus pahami bahwa tidak semua orang mendapatkan pilihan pertama dalam hidup ini. Tapi kita bisa hidup sama bahagianya dengan mereka yang mendapat pilihan pertama, meskipun kita hanya mendapatkan pilihan kedua, ketiga, atau bahkan keseratus-satu.

Hidup ini dipergilirkan satu sama lain. Kadang kita di atas, kadang kita di bawah. Kadang kita tertawa, lantas kemudian kita terdiam, bahkan menangis. Itulah kehidupan. Bagi siapapun yang sabar, maka semua bisa dilewati dengan hati lapang. Tidak akan rugi bila kita bersabar. Bahkan hingga ketika tiba di ujungnya ternyata sesuatu itu gagal kita miliki,  bahkan saat seolah kita kehilangan kesempatan, diduluin sama orang lain, tertinggal jauh,  hingga tersingkir dari kompetisi. Sungguh tidak akan rugi bila kita bersabar. Karena dengan bersabar itulah, kita telah memiliki segalanya yang dibutuhkan untuk membuat diri sendiri merasa bahagia.

By Safir Adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Just Here To Give Comment