Family Is Family

Family Is Family

W E L C O M E T O M Y B L O G

Teruntuk Ayah Bundaku yang selalu Ananda cintai dalam relung hati yang terdalam

Ibarat sinar mentari begitulah kasihmu sepanjang zaman yang teruntai begitu indahnya

Ananda haturkan terima kasih atas segala kasih sayang yang sedari kecil telah diberikan dengan tulus

Setiap doa yang terlantun untuk Ananda menjadi pelipur hati dalam langkah.

Tanpa cintamu bagai taman tak berbunga dan bagaikan malam tak berbintang

Pengorbanan kalian tak akan pernah tergantikan dengan apapun yang kumiliki

Duhai Rabbi sejahterakanlah Ayah Bundaku dengan nikmat-Mu yang tak pudar ditelan masa


Teruntuk Saudaraku yang kusayangi karena Allah

Tanamlah cinta dalam hati

Biarkan Ia tumbuh berkembang hanya karena Allah

Ukirlah dengan pena agar Ia senantiasa terlukis indah di dasar jiwa


Ingatlah bahwa kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya

Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya

Minggu, Oktober 13, 2013

Elastisitas Perasaan

Tapi dia kan orangnya baikkk banget. Tapi dia kan orangnya perhatiaannn banget. Tapi, tapi, tapi... Orang yang kita taksir itu, orang yang membuat kita 'kuch kuch hota hai' itu, orang yang kita memendam perasaan dengannya, bahkan saat dia melakukan hal jahat pun tetap saja menurut kita baik. Jangan mudah sekali dibuat lemah oleh perasaan sendiri. Jangankan usia remaja, orang2 dewasa berusia 30, 40 tahun saja masih bertingkah tidak rasional setiap berurusan dgn perasaan. Maka berhenti! Jangan membuat rumit diri sendiri.  

Ketika seseorang awalnya memuja2, menyanjung2, terlihat cinta dan sayang sekali, tapi kemudian sakit hati oleh sesuatu. Maka sungguh, semuanya akan berputar balik, menjadi kebencian yang besar sekali, lebih besar dibandingkan kalau sebelumnya tidak terlanjur suka. Inilah yang disebut rumus 'elastisitas perasaan'.  

Dan saat itu seseorang akan menangis karenanya, maka beberapa saat kemudian, tentu saja airmatanya akan kering di pipi, isaknya akan hilang, seperti tidak ada lagi sisa tangisnya di wajah. Tetapi tangisan itu tetap tertinggal di hati bersama kesedihan, rasa sakit, dan beban yang membekas. Boleh jadi sebentar, boleh jadi selamanya.

By Safir Adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Just Here To Give Comment